Sponsor

Tuesday, September 19, 2017

PERAN, FUNGSI, KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN

PERAN, FUNGSI, KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN



di susun oleh:
AHMAD PRIYANTO
SITI AMINAH AMIN
ROHAYU
ERTIN


FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
KENDARI


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, atas nikmat yang telah diberikan  baik berupa nikmat kesehatan ataupun nikmat kesempatan sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan.
Shalawat bagi Nabi Muhammad SAW yang telah meletakkan peradaban kemanusiaan yang diridhoi  Allah SWT.
Penulis tahu, bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak  terdapat kekurangan dari sisi isi pembahasan, penulisan kalimat dan sebagainya, beranjak dari  kesadaran itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat  konstruktif sebagai penambahan pengetahuan bagi penulis dalam menyusun makalah di lain waktu.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah ini yang telah memberikan ilmunya serta bimbingannya  kepada kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan Pada teman-teman yang turut memberikan sumbangsih pikiran serta tenaga dalam penyusunan makalah ini.
                Penulis juga tak lupa untuk meminta maaf yang sebesar-besarnya jika dalam pembuatan makalah ini ada pihak/badan yang merasa dirugikan,karena semuanya hanya kebetulan saja.














DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................................
Kata Pengantar............................................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................................
A.   Latar Belakang Masalah.........................................................................................
      B.   Rumusan Masalah.................................................................................................
      C.   Tujuan ..................................................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN...............................................................................................
      A.   Peran media pembelajaran.....................................................................................
      B.   Fungsi Media Pembelajaran................................................................................................
      C.   klasifikasi media pembelajaran..........................................................................................
      D.   karakteristik Media Pembelajaran.....................................................................................
BAB III. PENUTUP.....................................................................................................
A.   Kesimpulan.................................................................................................................
DAFTRA PUSTAKA...................................................................................................





BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memili media pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respons yang diharapkan siswa  jyasau setekag oenbekaharab berkabgsybgm dab jibtejs oenbekaharab ternasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.    
Tak bisa dipungkiri, dewasa ini media telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Di negara maju, media telah mempengaruhi hampir sepanjang waktu hidup seseorang. Bahkan seorang insinyur ternama Amerika Serikat, B. Fuller mengatakan bahwa media telah menjadi "orang tua ketiga" bagi anak (guru adalah orang tua kedua). Meskipun perkembangannya di Indonesia belum mencapai taraf seperti itu, namun kecenderungan ke arah itu sudah mulai tampak.  Dalam dunia pendidikan dan pembelajaran, peranan media juga tidak bisa diabaikan.
Sebagai salah satu komponen pembelajaran, media tidak bisa luput dari pembahasan sistem pembelajaran secara menyeluruh. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Namun kenyataanya bagian inilah yang masih sering terabaikan dengan berbagai alasan. Alasan yang sering muncul antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dll. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru telah membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan dalam hal media pembelajaran. Sesungguhnya betapa banyak jenis media yang bisa dipilih, dikembangkan dan dimanfaatkan sesuai dengan kondisi waktu, biaya maupun tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Setiap jenis media memiliki karakteristik tertentu yang perlu kita pahami, sehingga kita dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan.































B. Rumusan Masalah
1.  Menjelaskan pengertian media pembelajaran, sumber belajar.
2.  Menjelaskan fungsi,  media dalam pembelajaran.
3.  Menjelaskan peranan media dan sumber belajar.
4.  Menjelaskan manfaat dari media pembelajaran.
C. Tujuan
1.    Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan media belajar dan sumber belajar.
2.    Untuk mengetahui  peran  dan fungsi apa saja yang diperlukan dalam media pembelajaran
3.    Untuk mengetahui manfaat dari media pembelajaran.

























BAB II
PEMBAHASAN
A.    Peranan media pembelajaran
Ada beberapa peranan media pembelajaran menurut Ahmad Rohani (1997), diantaranya adalah:
a.  Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik.
b.   Media pembelajaran mengatasi batas-batas ruang kelas.
c.   Mengamati benda yang terlalu kecil.
d.  Mengamati benda yang bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat.
e.  Mengamati suara yang halus untuk didengar.
f.     Mengamati peristiwa-peristiwa alam.
g.   Media pembelajaran berperan membangkitkan minat belajar yang baru.
Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa media pembelajaran berperan untuk membantu mewujudkan tujuan pembelajaran. Media pembelajaran dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang menyangkut pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pernyataan Nana Sudjana (2005) bahwa media pembelajaran berperan untuk mengatasi kesulitan proses pembelajaran.
Peranan Media dalam proses belajar mengajar menurut Gerlac dan Ely (1971:285) ditegaskan bahwa ada tiga keistemewaan yang dimiliki media pengajaran yaitu :
1.    Media memiliki kemampuan untuk menangkap, menyimpan dan menampilkan kembali suatu objek atau kejadian.
2.    Media memiliki kemampuan untuk menampilkan kembali objek atau kejadian dengan berbagai macam cara disesuaikan dengan keperluan, dan
3.    Media mempunyai kemampuan utuk menampilkan sesuatu objek atau kejadian yang mengandung makna.
4.    Begitu juga, Ibrahim (1982:12) mengemukakan fungsi atau peranan media dalam proses belajar mengajar antara lain :
1)      Dapat menghindari terjadinya verbalisme,
2)      Membangkitkan minat atau motivasi,
3)      Menarik perhatian,
4)      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan ukuran,
5)      Mengaktifkan siswa dalam belajar dan
6)      Mengefektifkan pemberian rangsangan untuk belajar.

B.     Fungsi  Media Pembelajaran
Terdapat beberapa fungsi media pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli:
1.      Nana Sujana dan Ahmad Rivai (1991)
Beliau menjelaskan bahwa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa pada pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai. Ada dua alasan untuk memperkuat pernyataan tersebut.
a.    Berkenaan dengan proses belajar pebelajar (siswa).
·      Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa.
·      Bahan pengajaran akan lebih jelas sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran dengan baik.
·      Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apa lagi bila guru mengajar setiap jam pelajaran.
·      Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
b.    Berkenaan dengan taraf berfikir siswa.
Taraf berfikir siswa mengikuti taraf perkembangan. Dimulai dari berfikir kongkrit menuju ke berfikir kompleks. Penggunaan media pengajaran erat kaitannya dengan tahap berfikir tersebut sebeb melalui media pengajaran hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.
2.      Arief S. Budiman, dkk (1986)
Dalam penjelasannya dikemukakan bahwa media pengajaran memiliki beberapa fungsi.
1.      Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa. Pengalaman tiap siswa berbeda-beda. Jika siswa tidak mungkin dibawa keobyek yang dipelajari, maka obyeklah yang dibawa kesiswa.
2.      Dapat melampaui batas ruang kelas
3.      Memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa denagn lingkungan.
4.      Menghasilkan keseragaman pengamatan
5.      Dapat menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit dan realitas.
6.      Membangkitkan keinginan dan minat baru.
7.      Membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar
8.      Memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang kongkrit ke yang abstrak.
3.      Ibrahim msc (1977)
Dikemukakan secara rinci fungsi media dalam proses pembelajaran antara lain:
1.    Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi denagn masa lampau dengan perantaraan gambar, potred, slide, film, video, atau media yang lain.
2.    Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jarak jauh, berbahaya atau terlarang, misalnya tentang video harimau dihutan.
3.    Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar dihadapi secara langsung karena keadaan yang tak memungkinkan.
4.    Mendengarkan suara yang sukar ditangkap dengan tekingga secara langsung
5.    Mengamati denga teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena sukar ditantkap
Menurut Latuheru (1988), fungsi utama dari media pembelajaran adalah untuk meningkatkan interaksi antara guru dan murid. Sejalan dengan Latuheru, Brown, Lewis dan Harcleroad (1983), menyatakan bahwa media pembelajaran berperan semakin penting untuk memungkinkan siswa mencapai manfaat dari belajar secara individual.
Secara rinci Sadiman (1990) menyatakan bahwa fungsi media pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.  Dengan menggunakan media pembelajaran pesan yang akan dikomunikasikan menjadi jelas dan dapat dipahami.
2.   Digunakan untuk mengatasi keterbatasan indra, ruang dan waktu.
3.  Dapat meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan belajar
4.  Memungkinkan interaksi langsung antara murid dengan lingkungan dan realita belajar.
5.   Dapat memberikan rangsangan dan pengalaman belajar yang sama dan membangkitkan persepsi yang sama pula walau ada perbedaan pada setiap individu siswa.

C.     Klasifikasi media pembelajaran
Media dalam teknologi pembelajaran adalah sumber belajara yang sekaligus merupakan komponen dari sistem instruksional disamping pesan, orang, teknik, latar (setting) dan peralatan. Media merupakan perangkat lunak (softwere) berisi pesan atau informasi pembelajaran yang biasanya disajikan dengan mempergunakan peralatan atau perangkat keras (hardwere). Perangkat keras atau peralatan hanya merupakan sarana untuk dapat menampilkan pesan yang terkandung pada media.
Dengan masuknya berbagai pengaruh ke dalamkhasanah pembelajaran seperti ilmu cetak-mencetak, komunikasi, dan pesatnya laju perkembangan teknologi elektronik media dalam perkembangannya tampil denagn berbagi jenis dan format seperti: modul, cetak, film, televisi, film bingkai, film rangkai, program radio, komputer, dan sebagainya, yang masing-masing memilki ciri-ciri dan kemampuannya sendiri. Dari kondisi dan kenyataan seperti inilah maka kemudian timbul usaha-usaha penataan dan pengelompokkan atau klasfikasi media menurut kesamaan ciri atau karakteristiknya.
Banyak usaha yang telah dilakukan oleh ilmuwan yang mengklasifikasikan media yang menjadi perhatiannya, terutama bila dikaitkan dengan kegiatan pengembangan pembelajaran. Upaya mengklasifikasikan media berbeda menurut tujuan atau maksud pengelompokkannya, seperti yang diungkapkan oleh schramm (1977), media dikelompokkan menurut karakteristik ekonomis, lingkup sasaran yang dapat diliputi, dan kemudahan kontrol yang diliput, dan kemudahan kontrol oleh pemakai. Selanjutnya dikatan bahwa klasifikasi media juga dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsanagn panca indra yaitu: penglihatan, pendengaran, perabaan dan penciuman.  Sudiman (1990) menjelaskan bahwa bagaimanapun suatau pengelompokkan apapuan bentuk dan tujuannya dapat memperjelas perbedaan dalam fungsi dan kemampuannya, sehingga dapat dipergunakan dalam menentukan pilihan atas media.
Para ahli mengelompokkan klasifikasi media pembelajran berdasarkan taksonomi.
1.    Wilbur scramm (1977) mengklasifikasikan media menurut kompleksitas dan besarnya biaya. Beliau membedakan anatar media rumit dan mahal dn media sederhana. Media dikelompokkan menurut kemampuan daya liputnya, yaitu:
1)      Liputan luas dan serentak, seperti TV, radio.
2)      Liputan batas pada tempat/ruang, seperti film, video, slide, poster, audio, tape
3)      Media untuk belajar individual atau mandiri seperti, buku, modul, program belajar dengan komputer, telepon.
2.    Bretz (1985), mengidentifikasi ciri utama media menjadi tiga unsur pokok, yaitu: suaru, visual, dan gerak. Menurut bekiau media dapat diklasifikasikan menjadi * yaitu
1.      Audi visual gerak
2.      Media audio visual diam
3.      Media audio semi gerak
4.      Media visual gerak
5.      Media visual diam
6.      Media semi gerak
7.      Media audio
8.      Media cetak
3.    Bringgs (1986) lebih mengarahkan pada karakteristik menurut stimulus yang dapat ditimbulkan dari pada medianya sendiri, yaitu kesesuaian  rangsangannya dengan karakteristik pebelajar, tugas pembelajaran dan bahan dan transmisinya. Beliau selanjutnya mengidentifikasi 13 macam media yang dipergunakan dalam pembelajaran, yaitu: obyek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film rangkai, film, televisi, dan gambar
4.    Duncan (1987) mengklasifikasikan menurut hirarki pemanfaatannya untuk pendidikan. Beliau ingin mengsejajarkan biaya investigasi kelangkaan dan keleluasaan  lingkup sasarannya, dan dilain pihak adalah kemudahan pengadaan serta penggunaan keterbatasan lingkupsasaran dan rendahnya biaya, serta tingkat kerumitan perangkat medianya dalam satu hirarki. Dengan kata lain semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya dan semakin susah pengadaanya, tetapi semakin umum penggunaannya dan semakin luas lingkup sasarannya. Sebaliknya semakin sederhana perangkat media yang digunakan semakin rendah/ murah biayanya, dan pengadaannya makin mudah, sifat penggunaannya makin khusus, seperti lingkup sasarannya lebih terbatas.
5.    Gagne (988) menyebutkan 7 macam kelompok media tanpa menyebut jenis dari masing-masing mediannya., yaitu:
1.      Benda untuk didemonstrasikan
2.      Komunikasi lisan
3.      Media cetak
4.      Gambar diam
5.      Gambar gerak
6.      Film bersuara
7.       Dan mesin belajar.
6.    Djahiri(1989),mengklasifikasikan media pembelajaran menurut karakteristiknya, yaitu:
1.      Media audio atau verbal mulai dari suara pembelajar samapai alat bantu yang bersuara lainnya.
2.      Media visual, mulai dari sifat prilaku dan penampilan pembelajar sampai pada alat bantu yang dapat dilihat
3.      Media gestural (gerak), mulai dari mimik wajah guru atau pembelajar sampai pada semua gerak pembelajar atau pihak lain
7.    Sadiman (19900, mengklasifikasikan media yang telah dikemukakan beberapa ahli sebelumnya, dapat dilihat bahwa sampai saat ini belum terdapat tentang suatu kesepakatan tentang taksonomi media yang berlaku umum dan mencangkup segala aspeknya, khususnya untuk suatu sistem instruksional (pembelajaran).
8.    Allen, mengklasifikasikan dan mengelompokkan media menjadi 10 yaitu:
1.      Visual diam
2.      Film
3.      Televisi
4.      Obyek
5.      Dimensi
6.      Rekaman audio
7.      Pelajaran terprogram
8.      Demonstrasi
9.      Buku teks cetak
10.  Dan sajian lisan
9.    Gerlach dan ely, mengklasifikasikan dan mengelompokkan media menjadi 8  kelompok berdasarkan ciri-ciri fisiknya, yaitu:
1.      Benda sebenarnya
2.      Presentase verbal
3.      Presentase grafik
4.      Gambar diam
5.      Gambar gerak
6.      Rekaman suara
7.      Pengajaran
8.      Simulasi
10.              Ibrahim (1997), mengklasifikasikan dan mengelompokkan media berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya menjadi 5, yaitu:
1.      Media tanpa proyeksi dua dimensi (gambar, bagan, poster,grafik, peta dasar)
2.      Media tanpa proyeksi tiga dimensi (benda sebenarnya, model boneka.
3.      Media audio (radio dan audio tape recorder)
4.      Media dengan proyeksi (film stip, slide)
5.      televisi dan video.




D.    Karakteristik media pembelajaran
Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, yang dikaitkan atau dilihat dari berbagai segi. Misalnya, Schramm melihat karakteristik media dari segi ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai (Sadiman, dkk., 1990). Karakteristik media juga dapat dilihat menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh alat indera. Dalam hal ini, pengetahuan mengenai karakteristik media pembelajaran sangat penting artinya untuk pengelompokan dan pemilihan media. Kemp, 1975, (dalam Sadiman, dkk., 1990) juga mengemukakan bahwa karakteristik media merupakan dasar pemilihan media yang disesuaikan dengan situasi belajar tertentu.
Gerlach dan Ely mengemukakan tiga karakteristik media berdasarkan petunjuk penggunaan media pembelajaran untuk mengantisipasi kondisi pembelajaran di mana guru tidak mampu atau kurang efektif dapat melakukannya. Ketiga karakteristik atau ciri media pembelajaran tersebut (Arsyad, 2002) adalah:
a) ciri fiksatif, yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek;
b) ciri manipulatif, yaitu kamampuan media untuk mentransformasi suatu obyek, kejadian atau proses dalam mengatasi masalah ruang dan waktu. Sebagai contoh, misalnya proses larva menjadi kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan waktu yang lebih singkat (atau dipercepat dengan teknik time-lapse recording). Atau sebaliknya, suatu kejadian/peristiwa dapat diperlambat penayangannya agar diperoleh urut-urutan yang jelas dari kejadian/peristiwa tersebut;
c) ciri distributif, yang menggambarkan kemampuan media mentransportasikan obyek atau kejadian melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian itu disajikan kepada sejumlah besar siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian tersebut.
A.    Media visual atau grafis
Media pembelajaran sebagai bagian dari tehnologi pembelajaran memiliki karakteristik sendiri-sendiri berdasarkan jenis, sifat dan bentuknya. Masing-masing media juga memiliki kekurangan dan kelebihan sendiri. Dengan kata lain tidak ada satupun yang mengatasi dan mengungguli media lainnya dalam segala aspek, sehingga dapat menggantikan segala bentuk media yang lain. Karena itu perlu dipahami ciri karakteristik media. Ini akan menjadi salah satu faktor dalam penentuan atau pemilihan media berikutnya.
Karakteristik atau ciri khas suatu media berbeda menurut tujuan atau maksud mengelumpokkannya antara lain:
1.      Schramm mengelompokkan media menurut karakteristik pemakai ekonomis, lingkup sasarannya yang dapat dilihat, dan kemudahan kontrolnya yang mudah pemakai.
2.      Gagne mengelompokkannya denagn melihat kemampuan media membangkitkan rangsangan indra penglihatan, pendengaran, perabaan dan penciuman. Juga dilihat dari kesesuaiannya dengan tingkatan harir belajar.
3.      Kemp megemukakan karakteristik media adalah berdasarkan karakteristik dasar pemilihan sesuai dengan situasi pebelajar tertentu.
Beberapa jenis media yang sering digunakan dalam kegiayan pembelajaran:
1.                  Media visual atau grafis
Media visual biasa juga disebut dengan istilah media grafis. Media visual atau grafis berkaitan dengan indra penglihatan. Media apabila ini dipergunakan pada kegiatan pembelajaran, maka ia berfungsi untuk menyalurkan media pesan pembelajaran kepada penerima  pesan dalam hal ini ialah pebelajar atau siswa. Saluran yang dipergunakan menyangkut indra penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan.
Media visual dapat digolongkan dalam beberapa bagian, yaitu: media visual gerak dan media visual diam. Media visual diam seperti: ilustrasi, foto, flash card, potongan gambar, film bingkai, proyektor tak tembus pandang, microfis, overhead proyektor, stereo, proyektor, micro proyektor, grafik, bagan, diagram, poster, gambar kartun. Sedangkan yang termaksud media visual gerak, seperti: gambar-gambar proyektor gerak seperti: film bisu, simulasi dan sebagainya.
Media visual berfungsi dalam media pembelajaran adalah untuk:
a.       Mengembangkan kemampuan visual belajar (siswa)
b.      Mengembangkan daya imajinasi anak
c.       Membantu mengembangkan dan meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang abstrak.
d.      Mengembangkan daya kreatifitas siswa.
e.       Harganya relatif murah
f.       Mudah didapat dan mudah digunakan
g.      Dapat memperjelas suatu masalah
h.      Lebih realistik
i.        Dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan
j.        Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
Media visual atau grafik dapat dibagi dua yaitu media visual gambar dan media visual grafik.
1.      Media gambar
Media gambar cukup banyak jenisnya yang dapat dipergunakan sebagi media pembelajaran. Tiap-tiap gambar akan memiliki kelebihan dan keterbatasan tertentu yang berbeda antara jenis gambar yang satu dengan jenis gambar yang lainnya.
Ada beberapa jenis media gambar yang dapat dijadikan media pembelajaran seperti:
a.                   Stick figura
Stick figura adalah jenis gambar yang paling sedergana dan hampir setiap guru dengan mudah dapat memperolehnya. Gambar stick figura sepintas seperti gambar anak-anak, karena hanya terdiri dari garis dan lingkaran, sehingga denagn mudah dengan pembelajar (guru) dapat mengambarkan langsung dipapan tulis.
Untuk membuat stick figura perlu untuk mempertimbangkan beberapa hal: kejelasan bantuk, proporsi atau ukuran gambar, komposisi atau keindahan gambar. Gambar stick firuga mempunyai kelebihan, mudah dibuat oleh pebelajar atau guru, tidak memerlukan bahan pendukung, bisa digunakan untuk hampir semua materi pelajaran. Membantu guru dalam memperjelas materi pelajaran, biayanya murah, mudah didapat dan dilakukan. Kelemahannya, membutuhkan keterampilan tersendiri terutama dalam menempatkan gambar-gambar, tidak semua guru memiliki keterampilan membuat gambar stick figur.
b.                  Sketsa
Sketsa adalah pengambaran pokok-pokok obyek dengan goresan atau polesan tinta yang esensial secara spontanitas, untuk memberi kesan-kesan atau penekanan tertentu. Sketsa dapat diberisedikir arsiran denagn mengunakan garis atau balok hitam sesuai keinginan si pembuat. Sketsa merupakan gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail.
Sketsa memiliki kelebihan, dapat menarik perhatian siswa , menghindarkan verbalisme, memperjelas penyampaian pesan, biayanya relatif murah dan mudah karena dapat dibuat langsung oleh pebelajar saat menerangkan materi pelajaran, tingkat pemahaman terhadap tidak terlalu tinggi dn sulit serta lebih mudah karena obyeknya sangat realistik. Sedangkan kekurangannya, memerlukan keterampilan khusus oleh guru, dan hanya bisa dipergunakan pada saat sedang berlangsungnya pembelajaran, guru dituntut kemampuannya membuat atau untuk mencari sketsa yang sudah ada dan cocok denagn kebutuhan.
c.                   Gambar bentuk
Gambar bentuk adalah gambar yang mengambil obyeknya dari bentuk-bentuk alam, oleh karena itu hasil gambar bentuk ini hampir menyamai modelnya, maka ketepatan dan kemiripan dengan benda aslinya. Untuk itu diperlukan pengetahuan teknis yang matang.
Gambar bentuk sangat baik dijadikan sebagai media pembelajaran, karena disamping realistik juga memiliki nilai-nilai keindahan, sehingga menarik untuk diamati. Dalam proses pembuatannya relatif sulit bila dibandingkan denagn sketsa.
Agar supaya gambar bentuk menarik sebagi media pembelajaran, perlu dipertimbangkan beberapa hal: ketepatan bentu, presfetik gambar sehingga menimbulkan kesan ruang dan jarak, proporsi sesuai dengan obyek, komposisi menari, memilki kesan gelap, terang obyek yang digambarkan, dan memilki nilai-nilai keindahan.
Gambar bentuk memilki keindahan, lebih realistik karena gambar yang ditampakkan mendekati aslinay, mamilki nilai-nilai keindahan, lebih menarik dan lebih merangsang pembelajar (siswa). Sedangkan kelemahannya, ketepatan bentuk, harus mampu mempreskripsi gambar sehingga menimbulkan kesan, posisi dan komposisi harus jelas dan sesuai dengan obyek sesungguhnya.
d.                  Ilustrasi
Ilustrasi adalah gambar yang dapat menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Goresannya sederhana, namun memilki peran yang kuat untuk memperjelaskan maksud cerita. Garis-garisnya ekspresif, memberi kesan hidup dan bergerak. Gambar ilustrasi biasanya mudah untuk diterjemahkan kedalam kata-kata  atau kalimat. Gambar ilustrasi biasanya disuakai anak-anak yang banyak mengisi buku-buku cerita kesukaan mereka.
Ilustrasi sangat baik untuk dimanfaatkan sebagi media pembelajaran, disamping mudah memperolehnay juga efektif dalam pengunaanya. Ilustrasi juga mempunyai kelebihan, mudah dikerjakan dan diperoleh, lebih disukai anak-anak, terutama anak yang karakter belajarnya visual. Sedangkan kelamahanya, membutuhkan keterampilan tersendiri dalam membuat dan menyusun gambar, membutuhkan imajinasi dan ketelitian yang tinggi, dan tidak menarik kepada anak yang auditif.
e.                   Foto
Penggunaan foto sebagai media pembelajaranbersifat realistik dan akurat. Gambar yang tertera dalam sebuah foto merupakan rekaman dari obyek yang sebenarnya. Oleh kare itu foto dapat memberikan informasi secara akurat dan meyakinkan.
Sebagai media pembelajaran, foto merupakan jenis gambaran yang paling umum digunakan dan juga bersifat universal. Informasi yang disampaikan lewat foto dapat dipahami dimana saja, karena sifatnya yang realistik dan akurat. Sebuah gambar yang mampu membicarakan lebih banyak dari seribu kata. Media foto bila digunakan dalam pembelajaran akan dapat mengungkapkan banyak sebatas kemampuan manusia menterjemahkannya. Foto mempunyai kelebihan, bersifat kongkrit, mengatasi ruang dan waktu, mengatasi keterbatasan pengamatan kita, dapat memperjelas suatu masalah dalm bidang apapun dan tingkat usia, murah harganya, dapat didapatkan serta mudah dipergunakan tanpa mempergunakan alat khusus. Sedangkan kelemahannya, hanya menekankan persepsi indra mata, benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran, dan ukurannya sangat terbatas, membutuhkan komposisi yang baik, jelas dan tajam.
f.                   Foster
Poster merupakan gabungan dari gambar dan tulisan ringkas dalam satu bidang gambar. Gambar yang memiliki nilai-nilai estetis agar dapat menarik perhatian orang yang melihat. Poster berfungsi sebagai sarana penyalur informasi yang bersifat mengajak, memberi saran atau memperkenalkan sesuatu pada orang lain. Poster mampu mempengaruhi dan memberi motivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Poster dapat dilihat diatas kertas, kain, batang kayu. Pemasangannya biasa dikelas, diluar, dimajalah, dipohon, dan bahkan bisa ditepi jalan, ukurannya bisa bermacam-macam tergantung kebutuhan.
Kelebihan poster, sederhana menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok, berwarna, slogannya ringkas, tulisannya jelas, dan motifnya bervariasi.
g.                  Flash card
Media pembelajaran ini berisi kata-kata, gambar, atau kombinasinya yang dapat digunakan untuk mengembangkan perbendaharaan kata-kata dalam pembelajaran terutama pembelajaran bahasa khususnya bahasa asing. Flash card ini sidah ada dijual di toko-toko buku, namun demikian pembelajaran atau guru dituntut untuk dapatmembuat sendiri media ini. Media ini mempunyai kelebihan, memudahkan pembelajar menghafalkan kosa kata terutama bahasa asing, gambar yang dikombinasi dengan benda dan namanya lebih mempermudah memahaminya.
h.                  Folder
Folder biasa juga disebut dengan brosur, adalah gambar-gambar yang menyajikan informasi melalui          selembar kertas yang dilipat-lipat. Pada lipatan paling depan diberi gambar yang menarik dan halaman yang berikutnya adalah penyajian informasi melalui tulisan atau gambar. Folder atau brosur apabila dilipat dapat menyerupai buku.
Penggunaan folder sebagi media pembelajaran dapat membantu proses belajar mengajar, karena dapat melengkapi penjelasan pembelajar atau guru dengan melihat dan membaca informasi yang lengkap. Kelebihan folder atau brosur adalah pada halaman yang luar yang sekaligus menjadi sampul dapat menarik perhatian, judulnya selalu sesuai dengan isi, lipatan folder tersusun dan sama besar, gambar dan tulisannya lebuh jelas dan menarik, dalam penyajian infosmasi selalu tuntas. Sedangkan kekurangannya, informasi yang disampaikan sanagt terbatas atau pendek, terbatas pada materi atau informasi tertentu, dan biayanya agak mahal.
i.                    Kartun dan karikatur
Kartun dan karikatur adalah jenis media gambar yang lucu, sehingga banyak disukai orang. Dalam penampilannya gambar selalu menggunakan simbol-simbol dan interpretative yang kadang-kadang agak berlebihan untuk menyampaikan pesan atau sikap terhadap sesuatu, seseorang, situasi atau kejadian tertentu. Nilai pendidikannya cukup besar terutama untuk menarik perhatian dan dapat mempengaruhi sikap dan prilaku.
Karikatur selalu lucu dan bersifat sindirian, maka obyak yang dikira-kira umumnya adalah hal-hal yang faktual dan aktual. Sebagai media pembelajaran, gambar kartun dan karikatur memilki beberapa kelebihan, menarik bagi siswa, lucu dan menyenangkan, karena perasaan senag dapat membangkitkan motivasi belajar, komunikatif meskipun tanpa teks, dan pesan yang disampaikan lama berkesan. Sedangkan kelemahannya, karikatur yang diperankan kartun cenderung ditiru oleh anak, gambarnya agak berlebihan(melebihi aslinya), terlalau banyak rekayasa imajinasi.
2.      Media grafik
Grafik adalah media pembelajaran yang banyak digunakan dan mudah mendapatkannya. Grafik sangat efektif dalam menyalurkan informasi melalui simbol kata-kata, gambar, garis, serta mengandung unsur angka-angka dan keterangan singkat. Gambar ini sangat sedikit sekali mengandung unsur bentuk dan lebih mengandung unsur geometris, oleh karena grafis bersifat abstrak.
Sebagai media pembelajaran, grafik mempunyai beberapa kelebihan
1.    Bermanfaat untuk mempelajari dan mengingat data kuantitatif dan hubungan-hubungannya.
2.    Cepat mengadakan analisa, interpretasi, dan perbandingan.
3.    Penyajiannya jelas, menarik, cepat, logis dan ringkas. Penyajian grafik yang baik adalah harus rapi dan jelas untuk dilihat, mempunyai bidang dan jalur-jalur yang jelas dan tegas.

Macam-macam media grafis:
a.                   Grafik garis
Yaitu grafik yang menggunakan garis-garis yang terdiri dari garis-garis absis dan ordinat, atau garis horizontal dan vertikal. Garis-garis itu dapat menunjukkan suatu keadaan atau perkembangan dalam jangka waktu tertentu dengan jelas.
b.                  Grafik batang
Grafik batang juga menggunakan garis-garis yang mengkomunikasikan garis horozontal dan garis vertikal yang dibuat garis bantu berbentuk petak-petak. Pada garis ini dapat dilihat dengan jelas perbandingan keadaan dari waktu ke waktu. Untuk mengambarkan grafik batang ini diperlukan sumbu datar dan sumbu tegak lurus. Sumbu datar ini di bagi menjadi beberapa skala bagian yang sama, begitu juga sumbu tegaknya. Skala pada sumbu datar dan sumbu tegak tidak perlu sama.
c.                   Grafik lingkaran
Grafik lingkaran juga disebut denagn circle graph menunjukkan hubungan yang bersifat presentase atau hubungan frekuensi. Grafik ini berupa gambar sebuah lingkaran yang dibagi-bagi menjadi beberapa sektor. Tiap sektor menggunakan kategori data yang telah diubah menjadi bentuk grafik lingkaran.
d.                  Grafik simbol
Grafik simbol ialah grafik yang menggunakan gambar sebagi simbol untuk menghitung jumlah yang digariskan. Grafik ini sanagt menarik untuk di lihat, lebih menarik lagi jika simbol yang digunakan cukup bagus dan memiliki karakteristik tertentu. Tiap satuan jumlah tertentu dibuat sesuai denagn dayanya.
Grafik juga disebut kartogram, yang melukiskan keadaan hubungan dengan tempat kejadiannya. Namun secara khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi tentang:
a.    Keadaan permukaan bumi, daratan rendah, sungai-sungai, gunung-gunung dan serta perairan.
b.    Tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat lain:data budaya dan kemasyarakatan.
c.    Data ekonomi misalnya, pertanian.
Manfaat dan kelebihan grafik dan globe:
1.    Memungkinkan siswa mengerti posisi dan kesatuan politik, perbedaan ras, dan budaya antar bangsa, benua dan pulau.
2.    Merangsang minat siswa untuk mengetahui tentang penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis dan sebagainya.
3.                  Chart (bagan)
Media bagan (chart) adalah suatu media pengajaran yang menyajiak sacara diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah informasi ayng menunjukkan perkembangan ide, obyek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan ruang. Pesan ayng akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting.
Menurut arief S Sadiman, dkk (1986) mengemukakan bahwa media bagan ini sebagai media yang baik bilamana:
1.              Dapat dimengerti oleh anak
2.              Sederhana dan tugas tidak rumit
3.              Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap bermasa juga tidak kehilangan daya tarik.
Beberapa jenis bagan antara lain:
a.                   Bagan pohon
Bagan pohon ini menggambarkan arus diagram barasal dari akar kebatang menuju kecabang-cabang dan ranting-ranting. Bagan ini juga dapat menggambarkan suatu keadaan pengelompokkan untuk menghindari kebingungan murid-murid maka bagan ini dapat digunakan secara bertahap peragaan dimulai dari bagaian-bagian yang akan diterangkan lenih dulu.
b.                  Bagan organisasi
Bagan ini adalah suatu bagan yang menggambarkan susunan dan hirarki suatu organisasi. Bagan semacam ini dihungankan oleh garis-garis, dan masing-masing garis mempunyai arti tertentu. Dalam bagan oeranisasi ini dapat dilihat dengan jelas bidang-bidang yang terdapat di dalamnya, dan juga diketahui siapa yang bertanggung jawab, dan otoritas dalam bidang masing-masing sertadalam organisasi secara keseluruhan.
c.                   Bagan arus
Bagan arus, menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antara berbagai bagian atau seksiseperti halnya bagan organisasi. Gambar panah sering kali menggambarkan arah araus tersebut.
d.                  Bagan garis waktu
Bagan garis waktu adalah bagan yang menunjukkan atau yang menggambarkan kronologi atau hubungan peristiwa dalam suatu periode atau waktu. Pesan-pesan yang disampaikan biasanya disajikan dalam bagan secara kronologis.

B.     Media audio
1.                  Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan beberapa peristiwa penting dan baru. Radio juga dapat digunakan sebagai media pendidikan dan pengajaran yang efektif.
Beberapa keuntungan radio sebagai media pendidikan dan pembalajaran:
a.                   Harga lebih murah dan dapat dibeli oleh sebagai besar masyarakat.
b.                  Dapat dipindahkan dari satu ruang keruang lain
c.                   Radio dapat mengembangkan imajinasi anak didik
d.                  Merangsang partisipasi aktig pendengar.
2.                  Tape recorder
Tape recorder adalah alat perekam yang digunakan pita dan kaset. Tape recorder salah satu media pembelajaran yang tidak diabaikan untuk menyampaikan suatu informasi, karena mudah di gunakannya.
Ada beberapa kelebihan tape recorder
1.         Mudah dikontrol oleh pembelajar (guru) dan dapat diulang-ulang untuk untuk    mendengarkan hal yang sama.
2.         Cocok untuk pembelajaran bahasa dan musik.
3.         Tidak terikat oleh waktu
4.         Pita rekaman dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
5.         Dapat digunakan untuk kebutuhan remediasi
Sedangkan kelemahannya:
1.         Daya jangkauannya agak terbatas
2.         Rekaman mudah terhapus
3.         Biaya pengadaian agak mahal
4.         Komunikasinya hanya satu arah.

3.                  Laboratorium bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat untuk meltih siswa untuk mendenagr dan berbicara dalam bahasa asing denagn jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Dalam laboratorium bahasa siswa dapat duduk sendiri-sindiri pada bilih ahnistik dan kotak suara yang telah tersedia.

C.     Media proyeksi
1.      Media Visual Dua Dimensi
Media visual dua dimensi merupakan media yang bersifat elektronik yang diproyeksi dan terdiri dari perangkat perangkat keras dan perangkat lunak. Ada beberapa jeni media visual dua dimensi ini adalah:
a.       Overhead Proyector ( OHP )
OHP ini telah ditemukan sejak tahun 1930-an yaitu sejak adanya penemuan lensa fresnal yang digunakan dalam OHP.  Penggunaan OHP dalam dunia pendidikan memiliki beberapa keuntungan:
1.      Bersifat konkrit. OHP dapaat merangsang indra mata siswa disamping indera telinga melalui kata-kata guru, sehingga materi yang disampaikan lebih konkrit
2.      Mengatasi batas ruang dan waktu, benda-benda yang sulit dibawa kedalam kelas dan kejadian-kejadian masa lampau dapat dilihat dengan menggunakan OHP
3.      Mengatasi kelemahan-kelemahan proses indera, gerakan suatu objek yang terlalu cepat atau teralalu lambat yang tidak dapat diamati dengan sempurna maka dengan membuat gambar diatas transparan dapat diatasi dengan baik
4.      Transparasi dapat ditulis saat OHP digunakan dan pengontrolan siswa-siswa dengan mudah dapat dilakukan karena guru dan siswa selalu berhadapan
5.      Dapat digunakan pada cahaya yang terang karena OHP menghasilkan cahaya yang kuat
6.      Lebih efektif karena informasi yang disampaikan lebih banyak dalam waktu yang relatif singkat, karena telah dipersiapkan terlebih dahulu dan dapat digunakan dengan teknik berlapis
7.      Tidak terlalu menggunakan grafik fisik OHP dapat dihidup matikan dan bagian yang belum diterangkan dapat ditutup dengan keras
8.      Dapat dipergunakan berulang-ulang atau dapat disimpan dan diambil bila diperlukan
9.      Dapat digunakan bersama media lainnya seperti papan tulis dan sebagainya
10.  Dapat dipindah-pindah dari satu kelas kekelas lainnya
11.  Dapat disorotkan kedinding yang berwarna terang bila tidak ada layar
12.  Dapat digunakan warna jika diperlukan
b.      Slide
Silde dan flmstrip merupakan media yang diproyeksikan dan dapat dilihat dengan mudah oleh para siswa dikelas. Slide adalah sebuah ganbar transparan yang diproyeksikan oleh cahaya melalui proyektor. Merupakan Andre Rianto (1982: 49-50) sound slide mempunyai keistimewaan sebagai berikut:
1.      Mampu menarik perhatian anaka-anak
2.      Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir dapat menghindarkan pengertian-pengertian yang abstrak
3.      Memberikan pengalaman-pengalaman yang nyata kepada anak didik sehingga dapat menumbuhkan self activity
4.      Mengembangkan keteraturan dan kontinuitas berpikir, didalam sound slide ada beberapa squence, dan tiap squence tersebut ada message yang akan diungkapakan
5.      Ikut membantu menumbuhkan pengertian, yang akan mempengaruhi perkembangan bahasa anak
6.      meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar anak, sehingga memungkinkan hasil belajar lebih tahan lama menetap didalam diri anak
c.       Filim Strip
Film strip disebut juga filim slide, stripfilm dan still film yang arti dan fungsinya sama. Ukuran film strip ada dua jenis yaitu:
1). single frame
2). double frame.
Slide dan Filmstrip memberikan keuntungan dalam kegiatan proses belajar mengajar. Oemar Hamalik ( 1985 : 91 ) mengemukakan bahwa slide dan filmstrip mengandung nilai-nilai sebagai berikut:
1)      Penyajiannya berupa satu unit atau satu kesatuan yang bulat
2)      Menimbulkan dan mempertinggi minat murid
3)      Setiap sistem dalam kelas melihat gambar yang sama dan dalam waktu yang sama
4)      Merangsang diskusi kelas
5)      Dapat dipertunjukkan pada ruang setengah gelap, tidak seperti halnya gaambar filim
6)      Lebih efesien
7)      Dapat digunakan untuk semua bidang pengajaran dan juga untuk semua tingkat usia

2. Media Audio Visual Gerak
Media audio visual gerak dapat berupa:
a.       Filim Bersuara
Film yang dimaksud disini adalah filim sebagai alat audio visual untuk pelajaran, penerangan atau penyuluhan. Keuntungan atau manfaat film adalah:
1)      Film dapat menggambarkan suatu proses
2)      Dapat menimbulakan kesan ruang dan waktu
3)      pengambarannya bersifat 3 dimensi
4)     Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi murni
5)      Dapat menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat penampilannya
6)      Kalau film tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang diperagakan
Film juga memiliki kerugian-kerugian yaitu:
1)      Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan sewaktu film diputar, penghentian pemutaran akan menggangu konsentrasi audien
2)      Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu cepat
3)     Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kembali secara keseluruhan
4)      Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal
Dalam menilai baik tidaknya sebuah film, Oemar Hamalik mengemukakan bahwa film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)      Dapat menarik minat anak
2)      Benar dan autentik
3)      Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan
4)      Sesuai dengan kematangan audien
5)      Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar
6)      Kesatuan dan squence-nya cukup teratur
7)      Teknis yang dipergunakan cukup memahami persyaratan dan cukup memuaskan
Ada beberapa klasifikasi dlam film, yaitu:
1)             Film informasi
2)             Film kecakapan atau drill
3)             Film appresiasi
4)             Film dokumentar, bertujuan untuk memberikan gambaran yang sebenarnya tentang suatu cerita dengan menggunakan masyarakat yang nyata dan dalam situasi-situasi yang nyata pula
5)             Film rekreasi
6)             Film episode, yaitu film yang terdiri dari edisi-edisi yang pendek. sifat dasar film efisode ini non profit
7)             Film sain
8)             Film berita ( news )
9)             Film industri
10)         Film provokasi, film ini ditujukan untuk menjelaskan mata pelajaran tertentu kepada anak-anak, film ini akan mendorong adanya diskusi diantara anak-anak dikelas

b.      Televisi
Televisi adalah perlengkapan elektronik yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Televisi sebagai media pengajaran mengandung beberapa keuntungaan antara lain:
1)      Bersifat langsung dan nyata serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya
2)      Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai negara
3)      Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau
4)      Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam
5)      Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat
6)      Menarik minat anak
7)      Dapat melatih guru baik dalam pre-service maupun dalam incervice training
8)      Masyarakat diajak berpartisipasikan dalam rangka meningkatkan perhatian mereka terhadap sekolah















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Ø  Peranan media pembelajaran
Ada beberapa peranan media pembelajaran menurut Ahmad Rohani (1997), diantaranya adalah:
a.  Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik.
b.   Media pembelajaran mengatasi batas-batas ruang kelas.
c.   Mengamati benda yang terlalu kecil.

Ø  Fungsi  Media Pembelajaran
Terdapat beberapa fungsi media pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli:
Nana Sujana dan Ahmad Rivai (1991)
Beliau menjelaskan bahwa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa pada pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai. Ada dua alasan untuk memperkuat pernyataan tersebut.
1.      Berkenaan dengan proses belajar pebelajar (siswa).
2.      Berkenaan dengan taraf berfikir siswa.

Ø  Klasifikasi media pembelajaran
Wilbur scramm (1977) mengklasifikasikan media menurut kompleksitas dan besarnya biaya. Beliau membedakan anatar media rumit dan mahal dn media sederhana. Media dikelompokkan menurut kemampuan daya liputnya, yaitu:
1.      Liputan luas dan serentak, seperti TV, radio.
2.      Liputan batas pada tempat/ruang, seperti film, video, slide, poster, audio, tape
3.      Media untuk belajar individual atau mandiri seperti, buku, modul, program belajar dengan komputer, telepon.

TUGAS : MEDIA PEMBELAJARAN

PERAN, FUNGSI, KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN


di susun oleh:
AHMAD PRIYANTO
SITI AMINAH AMIN
ROHAYU
ERTIN


FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
KENDARI


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, atas nikmat yang telah diberikan  baik berupa nikmat kesehatan ataupun nikmat kesempatan sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan.
Shalawat bagi Nabi Muhammad SAW yang telah meletakkan peradaban kemanusiaan yang diridhoi  Allah SWT.
Penulis tahu, bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak  terdapat kekurangan dari sisi isi pembahasan, penulisan kalimat dan sebagainya, beranjak dari  kesadaran itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat  konstruktif sebagai penambahan pengetahuan bagi penulis dalam menyusun makalah di lain waktu.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah ini yang telah memberikan ilmunya serta bimbingannya  kepada kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan Pada teman-teman yang turut memberikan sumbangsih pikiran serta tenaga dalam penyusunan makalah ini.
                Penulis juga tak lupa untuk meminta maaf yang sebesar-besarnya jika dalam pembuatan makalah ini ada pihak/badan yang merasa dirugikan,karena semuanya hanya kebetulan saja.














DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................................
Kata Pengantar............................................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................................
A.   Latar Belakang Masalah.........................................................................................
      B.   Rumusan Masalah.................................................................................................
      C.   Tujuan ..................................................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN...............................................................................................
      A.   Peran media pembelajaran.....................................................................................
      B.   Fungsi Media Pembelajaran................................................................................................
      C.   klasifikasi media pembelajaran..........................................................................................
      D.   karakteristik Media Pembelajaran.....................................................................................
BAB III. PENUTUP.....................................................................................................
A.   Kesimpulan.................................................................................................................
DAFTRA PUSTAKA...................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memili media pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respons yang diharapkan siswa  jyasau setekag oenbekaharab berkabgsybgm dab jibtejs oenbekaharab ternasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.    
Tak bisa dipungkiri, dewasa ini media telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Di negara maju, media telah mempengaruhi hampir sepanjang waktu hidup seseorang. Bahkan seorang insinyur ternama Amerika Serikat, B. Fuller mengatakan bahwa media telah menjadi "orang tua ketiga" bagi anak (guru adalah orang tua kedua). Meskipun perkembangannya di Indonesia belum mencapai taraf seperti itu, namun kecenderungan ke arah itu sudah mulai tampak.  Dalam dunia pendidikan dan pembelajaran, peranan media juga tidak bisa diabaikan.
Sebagai salah satu komponen pembelajaran, media tidak bisa luput dari pembahasan sistem pembelajaran secara menyeluruh. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Namun kenyataanya bagian inilah yang masih sering terabaikan dengan berbagai alasan. Alasan yang sering muncul antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dll. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru telah membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan dalam hal media pembelajaran. Sesungguhnya betapa banyak jenis media yang bisa dipilih, dikembangkan dan dimanfaatkan sesuai dengan kondisi waktu, biaya maupun tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Setiap jenis media memiliki karakteristik tertentu yang perlu kita pahami, sehingga kita dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan.































B. Rumusan Masalah
1.  Menjelaskan pengertian media pembelajaran, sumber belajar.
2.  Menjelaskan fungsi,  media dalam pembelajaran.
3.  Menjelaskan peranan media dan sumber belajar.
4.  Menjelaskan manfaat dari media pembelajaran.
C. Tujuan
1.    Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan media belajar dan sumber belajar.
2.    Untuk mengetahui  peran  dan fungsi apa saja yang diperlukan dalam media pembelajaran
3.    Untuk mengetahui manfaat dari media pembelajaran.

























BAB II
PEMBAHASAN
A.    Peranan media pembelajaran
Ada beberapa peranan media pembelajaran menurut Ahmad Rohani (1997), diantaranya adalah:
a.  Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik.
b.   Media pembelajaran mengatasi batas-batas ruang kelas.
c.   Mengamati benda yang terlalu kecil.
d.  Mengamati benda yang bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat.
e.  Mengamati suara yang halus untuk didengar.
f.     Mengamati peristiwa-peristiwa alam.
g.   Media pembelajaran berperan membangkitkan minat belajar yang baru.
Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa media pembelajaran berperan untuk membantu mewujudkan tujuan pembelajaran. Media pembelajaran dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang menyangkut pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pernyataan Nana Sudjana (2005) bahwa media pembelajaran berperan untuk mengatasi kesulitan proses pembelajaran.
Peranan Media dalam proses belajar mengajar menurut Gerlac dan Ely (1971:285) ditegaskan bahwa ada tiga keistemewaan yang dimiliki media pengajaran yaitu :
1.    Media memiliki kemampuan untuk menangkap, menyimpan dan menampilkan kembali suatu objek atau kejadian.
2.    Media memiliki kemampuan untuk menampilkan kembali objek atau kejadian dengan berbagai macam cara disesuaikan dengan keperluan, dan
3.    Media mempunyai kemampuan utuk menampilkan sesuatu objek atau kejadian yang mengandung makna.
4.    Begitu juga, Ibrahim (1982:12) mengemukakan fungsi atau peranan media dalam proses belajar mengajar antara lain :
1)      Dapat menghindari terjadinya verbalisme,
2)      Membangkitkan minat atau motivasi,
3)      Menarik perhatian,
4)      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan ukuran,
5)      Mengaktifkan siswa dalam belajar dan
6)      Mengefektifkan pemberian rangsangan untuk belajar.

B.     Fungsi  Media Pembelajaran
Terdapat beberapa fungsi media pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli:
1.      Nana Sujana dan Ahmad Rivai (1991)
Beliau menjelaskan bahwa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa pada pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai. Ada dua alasan untuk memperkuat pernyataan tersebut.
a.    Berkenaan dengan proses belajar pebelajar (siswa).
·      Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa.
·      Bahan pengajaran akan lebih jelas sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran dengan baik.
·      Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apa lagi bila guru mengajar setiap jam pelajaran.
·      Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
b.    Berkenaan dengan taraf berfikir siswa.
Taraf berfikir siswa mengikuti taraf perkembangan. Dimulai dari berfikir kongkrit menuju ke berfikir kompleks. Penggunaan media pengajaran erat kaitannya dengan tahap berfikir tersebut sebeb melalui media pengajaran hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.
2.      Arief S. Budiman, dkk (1986)
Dalam penjelasannya dikemukakan bahwa media pengajaran memiliki beberapa fungsi.
1.      Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa. Pengalaman tiap siswa berbeda-beda. Jika siswa tidak mungkin dibawa keobyek yang dipelajari, maka obyeklah yang dibawa kesiswa.
2.      Dapat melampaui batas ruang kelas
3.      Memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa denagn lingkungan.
4.      Menghasilkan keseragaman pengamatan
5.      Dapat menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit dan realitas.
6.      Membangkitkan keinginan dan minat baru.
7.      Membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar
8.      Memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang kongkrit ke yang abstrak.
3.      Ibrahim msc (1977)
Dikemukakan secara rinci fungsi media dalam proses pembelajaran antara lain:
1.    Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi denagn masa lampau dengan perantaraan gambar, potred, slide, film, video, atau media yang lain.
2.    Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jarak jauh, berbahaya atau terlarang, misalnya tentang video harimau dihutan.
3.    Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar dihadapi secara langsung karena keadaan yang tak memungkinkan.
4.    Mendengarkan suara yang sukar ditangkap dengan tekingga secara langsung
5.    Mengamati denga teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena sukar ditantkap
Menurut Latuheru (1988), fungsi utama dari media pembelajaran adalah untuk meningkatkan interaksi antara guru dan murid. Sejalan dengan Latuheru, Brown, Lewis dan Harcleroad (1983), menyatakan bahwa media pembelajaran berperan semakin penting untuk memungkinkan siswa mencapai manfaat dari belajar secara individual.
Secara rinci Sadiman (1990) menyatakan bahwa fungsi media pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.  Dengan menggunakan media pembelajaran pesan yang akan dikomunikasikan menjadi jelas dan dapat dipahami.
2.   Digunakan untuk mengatasi keterbatasan indra, ruang dan waktu.
3.  Dapat meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan belajar
4.  Memungkinkan interaksi langsung antara murid dengan lingkungan dan realita belajar.
5.   Dapat memberikan rangsangan dan pengalaman belajar yang sama dan membangkitkan persepsi yang sama pula walau ada perbedaan pada setiap individu siswa.

C.     Klasifikasi media pembelajaran
Media dalam teknologi pembelajaran adalah sumber belajara yang sekaligus merupakan komponen dari sistem instruksional disamping pesan, orang, teknik, latar (setting) dan peralatan. Media merupakan perangkat lunak (softwere) berisi pesan atau informasi pembelajaran yang biasanya disajikan dengan mempergunakan peralatan atau perangkat keras (hardwere). Perangkat keras atau peralatan hanya merupakan sarana untuk dapat menampilkan pesan yang terkandung pada media.
Dengan masuknya berbagai pengaruh ke dalamkhasanah pembelajaran seperti ilmu cetak-mencetak, komunikasi, dan pesatnya laju perkembangan teknologi elektronik media dalam perkembangannya tampil denagn berbagi jenis dan format seperti: modul, cetak, film, televisi, film bingkai, film rangkai, program radio, komputer, dan sebagainya, yang masing-masing memilki ciri-ciri dan kemampuannya sendiri. Dari kondisi dan kenyataan seperti inilah maka kemudian timbul usaha-usaha penataan dan pengelompokkan atau klasfikasi media menurut kesamaan ciri atau karakteristiknya.
Banyak usaha yang telah dilakukan oleh ilmuwan yang mengklasifikasikan media yang menjadi perhatiannya, terutama bila dikaitkan dengan kegiatan pengembangan pembelajaran. Upaya mengklasifikasikan media berbeda menurut tujuan atau maksud pengelompokkannya, seperti yang diungkapkan oleh schramm (1977), media dikelompokkan menurut karakteristik ekonomis, lingkup sasaran yang dapat diliputi, dan kemudahan kontrol yang diliput, dan kemudahan kontrol oleh pemakai. Selanjutnya dikatan bahwa klasifikasi media juga dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsanagn panca indra yaitu: penglihatan, pendengaran, perabaan dan penciuman.  Sudiman (1990) menjelaskan bahwa bagaimanapun suatau pengelompokkan apapuan bentuk dan tujuannya dapat memperjelas perbedaan dalam fungsi dan kemampuannya, sehingga dapat dipergunakan dalam menentukan pilihan atas media.
Para ahli mengelompokkan klasifikasi media pembelajran berdasarkan taksonomi.
1.    Wilbur scramm (1977) mengklasifikasikan media menurut kompleksitas dan besarnya biaya. Beliau membedakan anatar media rumit dan mahal dn media sederhana. Media dikelompokkan menurut kemampuan daya liputnya, yaitu:
1)      Liputan luas dan serentak, seperti TV, radio.
2)      Liputan batas pada tempat/ruang, seperti film, video, slide, poster, audio, tape
3)      Media untuk belajar individual atau mandiri seperti, buku, modul, program belajar dengan komputer, telepon.
2.    Bretz (1985), mengidentifikasi ciri utama media menjadi tiga unsur pokok, yaitu: suaru, visual, dan gerak. Menurut bekiau media dapat diklasifikasikan menjadi * yaitu
1.      Audi visual gerak
2.      Media audio visual diam
3.      Media audio semi gerak
4.      Media visual gerak
5.      Media visual diam
6.      Media semi gerak
7.      Media audio
8.      Media cetak
3.    Bringgs (1986) lebih mengarahkan pada karakteristik menurut stimulus yang dapat ditimbulkan dari pada medianya sendiri, yaitu kesesuaian  rangsangannya dengan karakteristik pebelajar, tugas pembelajaran dan bahan dan transmisinya. Beliau selanjutnya mengidentifikasi 13 macam media yang dipergunakan dalam pembelajaran, yaitu: obyek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film rangkai, film, televisi, dan gambar
4.    Duncan (1987) mengklasifikasikan menurut hirarki pemanfaatannya untuk pendidikan. Beliau ingin mengsejajarkan biaya investigasi kelangkaan dan keleluasaan  lingkup sasarannya, dan dilain pihak adalah kemudahan pengadaan serta penggunaan keterbatasan lingkupsasaran dan rendahnya biaya, serta tingkat kerumitan perangkat medianya dalam satu hirarki. Dengan kata lain semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya dan semakin susah pengadaanya, tetapi semakin umum penggunaannya dan semakin luas lingkup sasarannya. Sebaliknya semakin sederhana perangkat media yang digunakan semakin rendah/ murah biayanya, dan pengadaannya makin mudah, sifat penggunaannya makin khusus, seperti lingkup sasarannya lebih terbatas.
5.    Gagne (988) menyebutkan 7 macam kelompok media tanpa menyebut jenis dari masing-masing mediannya., yaitu:
1.      Benda untuk didemonstrasikan
2.      Komunikasi lisan
3.      Media cetak
4.      Gambar diam
5.      Gambar gerak
6.      Film bersuara
7.       Dan mesin belajar.
6.    Djahiri(1989),mengklasifikasikan media pembelajaran menurut karakteristiknya, yaitu:
1.      Media audio atau verbal mulai dari suara pembelajar samapai alat bantu yang bersuara lainnya.
2.      Media visual, mulai dari sifat prilaku dan penampilan pembelajar sampai pada alat bantu yang dapat dilihat
3.      Media gestural (gerak), mulai dari mimik wajah guru atau pembelajar sampai pada semua gerak pembelajar atau pihak lain
7.    Sadiman (19900, mengklasifikasikan media yang telah dikemukakan beberapa ahli sebelumnya, dapat dilihat bahwa sampai saat ini belum terdapat tentang suatu kesepakatan tentang taksonomi media yang berlaku umum dan mencangkup segala aspeknya, khususnya untuk suatu sistem instruksional (pembelajaran).
8.    Allen, mengklasifikasikan dan mengelompokkan media menjadi 10 yaitu:
1.      Visual diam
2.      Film
3.      Televisi
4.      Obyek
5.      Dimensi
6.      Rekaman audio
7.      Pelajaran terprogram
8.      Demonstrasi
9.      Buku teks cetak
10.  Dan sajian lisan
9.    Gerlach dan ely, mengklasifikasikan dan mengelompokkan media menjadi 8  kelompok berdasarkan ciri-ciri fisiknya, yaitu:
1.      Benda sebenarnya
2.      Presentase verbal
3.      Presentase grafik
4.      Gambar diam
5.      Gambar gerak
6.      Rekaman suara
7.      Pengajaran
8.      Simulasi
10.              Ibrahim (1997), mengklasifikasikan dan mengelompokkan media berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya menjadi 5, yaitu:
1.      Media tanpa proyeksi dua dimensi (gambar, bagan, poster,grafik, peta dasar)
2.      Media tanpa proyeksi tiga dimensi (benda sebenarnya, model boneka.
3.      Media audio (radio dan audio tape recorder)
4.      Media dengan proyeksi (film stip, slide)
5.      televisi dan video.




D.    Karakteristik media pembelajaran
Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, yang dikaitkan atau dilihat dari berbagai segi. Misalnya, Schramm melihat karakteristik media dari segi ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai (Sadiman, dkk., 1990). Karakteristik media juga dapat dilihat menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh alat indera. Dalam hal ini, pengetahuan mengenai karakteristik media pembelajaran sangat penting artinya untuk pengelompokan dan pemilihan media. Kemp, 1975, (dalam Sadiman, dkk., 1990) juga mengemukakan bahwa karakteristik media merupakan dasar pemilihan media yang disesuaikan dengan situasi belajar tertentu.
Gerlach dan Ely mengemukakan tiga karakteristik media berdasarkan petunjuk penggunaan media pembelajaran untuk mengantisipasi kondisi pembelajaran di mana guru tidak mampu atau kurang efektif dapat melakukannya. Ketiga karakteristik atau ciri media pembelajaran tersebut (Arsyad, 2002) adalah:
a) ciri fiksatif, yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek;
b) ciri manipulatif, yaitu kamampuan media untuk mentransformasi suatu obyek, kejadian atau proses dalam mengatasi masalah ruang dan waktu. Sebagai contoh, misalnya proses larva menjadi kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan waktu yang lebih singkat (atau dipercepat dengan teknik time-lapse recording). Atau sebaliknya, suatu kejadian/peristiwa dapat diperlambat penayangannya agar diperoleh urut-urutan yang jelas dari kejadian/peristiwa tersebut;
c) ciri distributif, yang menggambarkan kemampuan media mentransportasikan obyek atau kejadian melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian itu disajikan kepada sejumlah besar siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian tersebut.
A.    Media visual atau grafis
Media pembelajaran sebagai bagian dari tehnologi pembelajaran memiliki karakteristik sendiri-sendiri berdasarkan jenis, sifat dan bentuknya. Masing-masing media juga memiliki kekurangan dan kelebihan sendiri. Dengan kata lain tidak ada satupun yang mengatasi dan mengungguli media lainnya dalam segala aspek, sehingga dapat menggantikan segala bentuk media yang lain. Karena itu perlu dipahami ciri karakteristik media. Ini akan menjadi salah satu faktor dalam penentuan atau pemilihan media berikutnya.
Karakteristik atau ciri khas suatu media berbeda menurut tujuan atau maksud mengelumpokkannya antara lain:
1.      Schramm mengelompokkan media menurut karakteristik pemakai ekonomis, lingkup sasarannya yang dapat dilihat, dan kemudahan kontrolnya yang mudah pemakai.
2.      Gagne mengelompokkannya denagn melihat kemampuan media membangkitkan rangsangan indra penglihatan, pendengaran, perabaan dan penciuman. Juga dilihat dari kesesuaiannya dengan tingkatan harir belajar.
3.      Kemp megemukakan karakteristik media adalah berdasarkan karakteristik dasar pemilihan sesuai dengan situasi pebelajar tertentu.
Beberapa jenis media yang sering digunakan dalam kegiayan pembelajaran:
1.                  Media visual atau grafis
Media visual biasa juga disebut dengan istilah media grafis. Media visual atau grafis berkaitan dengan indra penglihatan. Media apabila ini dipergunakan pada kegiatan pembelajaran, maka ia berfungsi untuk menyalurkan media pesan pembelajaran kepada penerima  pesan dalam hal ini ialah pebelajar atau siswa. Saluran yang dipergunakan menyangkut indra penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan.
Media visual dapat digolongkan dalam beberapa bagian, yaitu: media visual gerak dan media visual diam. Media visual diam seperti: ilustrasi, foto, flash card, potongan gambar, film bingkai, proyektor tak tembus pandang, microfis, overhead proyektor, stereo, proyektor, micro proyektor, grafik, bagan, diagram, poster, gambar kartun. Sedangkan yang termaksud media visual gerak, seperti: gambar-gambar proyektor gerak seperti: film bisu, simulasi dan sebagainya.
Media visual berfungsi dalam media pembelajaran adalah untuk:
a.       Mengembangkan kemampuan visual belajar (siswa)
b.      Mengembangkan daya imajinasi anak
c.       Membantu mengembangkan dan meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang abstrak.
d.      Mengembangkan daya kreatifitas siswa.
e.       Harganya relatif murah
f.       Mudah didapat dan mudah digunakan
g.      Dapat memperjelas suatu masalah
h.      Lebih realistik
i.        Dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan
j.        Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
Media visual atau grafik dapat dibagi dua yaitu media visual gambar dan media visual grafik.
1.      Media gambar
Media gambar cukup banyak jenisnya yang dapat dipergunakan sebagi media pembelajaran. Tiap-tiap gambar akan memiliki kelebihan dan keterbatasan tertentu yang berbeda antara jenis gambar yang satu dengan jenis gambar yang lainnya.
Ada beberapa jenis media gambar yang dapat dijadikan media pembelajaran seperti:
a.                   Stick figura
Stick figura adalah jenis gambar yang paling sedergana dan hampir setiap guru dengan mudah dapat memperolehnya. Gambar stick figura sepintas seperti gambar anak-anak, karena hanya terdiri dari garis dan lingkaran, sehingga denagn mudah dengan pembelajar (guru) dapat mengambarkan langsung dipapan tulis.
Untuk membuat stick figura perlu untuk mempertimbangkan beberapa hal: kejelasan bantuk, proporsi atau ukuran gambar, komposisi atau keindahan gambar. Gambar stick firuga mempunyai kelebihan, mudah dibuat oleh pebelajar atau guru, tidak memerlukan bahan pendukung, bisa digunakan untuk hampir semua materi pelajaran. Membantu guru dalam memperjelas materi pelajaran, biayanya murah, mudah didapat dan dilakukan. Kelemahannya, membutuhkan keterampilan tersendiri terutama dalam menempatkan gambar-gambar, tidak semua guru memiliki keterampilan membuat gambar stick figur.
b.                  Sketsa
Sketsa adalah pengambaran pokok-pokok obyek dengan goresan atau polesan tinta yang esensial secara spontanitas, untuk memberi kesan-kesan atau penekanan tertentu. Sketsa dapat diberisedikir arsiran denagn mengunakan garis atau balok hitam sesuai keinginan si pembuat. Sketsa merupakan gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail.
Sketsa memiliki kelebihan, dapat menarik perhatian siswa , menghindarkan verbalisme, memperjelas penyampaian pesan, biayanya relatif murah dan mudah karena dapat dibuat langsung oleh pebelajar saat menerangkan materi pelajaran, tingkat pemahaman terhadap tidak terlalu tinggi dn sulit serta lebih mudah karena obyeknya sangat realistik. Sedangkan kekurangannya, memerlukan keterampilan khusus oleh guru, dan hanya bisa dipergunakan pada saat sedang berlangsungnya pembelajaran, guru dituntut kemampuannya membuat atau untuk mencari sketsa yang sudah ada dan cocok denagn kebutuhan.
c.                   Gambar bentuk
Gambar bentuk adalah gambar yang mengambil obyeknya dari bentuk-bentuk alam, oleh karena itu hasil gambar bentuk ini hampir menyamai modelnya, maka ketepatan dan kemiripan dengan benda aslinya. Untuk itu diperlukan pengetahuan teknis yang matang.
Gambar bentuk sangat baik dijadikan sebagai media pembelajaran, karena disamping realistik juga memiliki nilai-nilai keindahan, sehingga menarik untuk diamati. Dalam proses pembuatannya relatif sulit bila dibandingkan denagn sketsa.
Agar supaya gambar bentuk menarik sebagi media pembelajaran, perlu dipertimbangkan beberapa hal: ketepatan bentu, presfetik gambar sehingga menimbulkan kesan ruang dan jarak, proporsi sesuai dengan obyek, komposisi menari, memilki kesan gelap, terang obyek yang digambarkan, dan memilki nilai-nilai keindahan.
Gambar bentuk memilki keindahan, lebih realistik karena gambar yang ditampakkan mendekati aslinay, mamilki nilai-nilai keindahan, lebih menarik dan lebih merangsang pembelajar (siswa). Sedangkan kelemahannya, ketepatan bentuk, harus mampu mempreskripsi gambar sehingga menimbulkan kesan, posisi dan komposisi harus jelas dan sesuai dengan obyek sesungguhnya.
d.                  Ilustrasi
Ilustrasi adalah gambar yang dapat menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Goresannya sederhana, namun memilki peran yang kuat untuk memperjelaskan maksud cerita. Garis-garisnya ekspresif, memberi kesan hidup dan bergerak. Gambar ilustrasi biasanya mudah untuk diterjemahkan kedalam kata-kata  atau kalimat. Gambar ilustrasi biasanya disuakai anak-anak yang banyak mengisi buku-buku cerita kesukaan mereka.
Ilustrasi sangat baik untuk dimanfaatkan sebagi media pembelajaran, disamping mudah memperolehnay juga efektif dalam pengunaanya. Ilustrasi juga mempunyai kelebihan, mudah dikerjakan dan diperoleh, lebih disukai anak-anak, terutama anak yang karakter belajarnya visual. Sedangkan kelamahanya, membutuhkan keterampilan tersendiri dalam membuat dan menyusun gambar, membutuhkan imajinasi dan ketelitian yang tinggi, dan tidak menarik kepada anak yang auditif.
e.                   Foto
Penggunaan foto sebagai media pembelajaranbersifat realistik dan akurat. Gambar yang tertera dalam sebuah foto merupakan rekaman dari obyek yang sebenarnya. Oleh kare itu foto dapat memberikan informasi secara akurat dan meyakinkan.
Sebagai media pembelajaran, foto merupakan jenis gambaran yang paling umum digunakan dan juga bersifat universal. Informasi yang disampaikan lewat foto dapat dipahami dimana saja, karena sifatnya yang realistik dan akurat. Sebuah gambar yang mampu membicarakan lebih banyak dari seribu kata. Media foto bila digunakan dalam pembelajaran akan dapat mengungkapkan banyak sebatas kemampuan manusia menterjemahkannya. Foto mempunyai kelebihan, bersifat kongkrit, mengatasi ruang dan waktu, mengatasi keterbatasan pengamatan kita, dapat memperjelas suatu masalah dalm bidang apapun dan tingkat usia, murah harganya, dapat didapatkan serta mudah dipergunakan tanpa mempergunakan alat khusus. Sedangkan kelemahannya, hanya menekankan persepsi indra mata, benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran, dan ukurannya sangat terbatas, membutuhkan komposisi yang baik, jelas dan tajam.
f.                   Foster
Poster merupakan gabungan dari gambar dan tulisan ringkas dalam satu bidang gambar. Gambar yang memiliki nilai-nilai estetis agar dapat menarik perhatian orang yang melihat. Poster berfungsi sebagai sarana penyalur informasi yang bersifat mengajak, memberi saran atau memperkenalkan sesuatu pada orang lain. Poster mampu mempengaruhi dan memberi motivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Poster dapat dilihat diatas kertas, kain, batang kayu. Pemasangannya biasa dikelas, diluar, dimajalah, dipohon, dan bahkan bisa ditepi jalan, ukurannya bisa bermacam-macam tergantung kebutuhan.
Kelebihan poster, sederhana menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok, berwarna, slogannya ringkas, tulisannya jelas, dan motifnya bervariasi.
g.                  Flash card
Media pembelajaran ini berisi kata-kata, gambar, atau kombinasinya yang dapat digunakan untuk mengembangkan perbendaharaan kata-kata dalam pembelajaran terutama pembelajaran bahasa khususnya bahasa asing. Flash card ini sidah ada dijual di toko-toko buku, namun demikian pembelajaran atau guru dituntut untuk dapatmembuat sendiri media ini. Media ini mempunyai kelebihan, memudahkan pembelajar menghafalkan kosa kata terutama bahasa asing, gambar yang dikombinasi dengan benda dan namanya lebih mempermudah memahaminya.
h.                  Folder
Folder biasa juga disebut dengan brosur, adalah gambar-gambar yang menyajikan informasi melalui          selembar kertas yang dilipat-lipat. Pada lipatan paling depan diberi gambar yang menarik dan halaman yang berikutnya adalah penyajian informasi melalui tulisan atau gambar. Folder atau brosur apabila dilipat dapat menyerupai buku.
Penggunaan folder sebagi media pembelajaran dapat membantu proses belajar mengajar, karena dapat melengkapi penjelasan pembelajar atau guru dengan melihat dan membaca informasi yang lengkap. Kelebihan folder atau brosur adalah pada halaman yang luar yang sekaligus menjadi sampul dapat menarik perhatian, judulnya selalu sesuai dengan isi, lipatan folder tersusun dan sama besar, gambar dan tulisannya lebuh jelas dan menarik, dalam penyajian infosmasi selalu tuntas. Sedangkan kekurangannya, informasi yang disampaikan sanagt terbatas atau pendek, terbatas pada materi atau informasi tertentu, dan biayanya agak mahal.
i.                    Kartun dan karikatur
Kartun dan karikatur adalah jenis media gambar yang lucu, sehingga banyak disukai orang. Dalam penampilannya gambar selalu menggunakan simbol-simbol dan interpretative yang kadang-kadang agak berlebihan untuk menyampaikan pesan atau sikap terhadap sesuatu, seseorang, situasi atau kejadian tertentu. Nilai pendidikannya cukup besar terutama untuk menarik perhatian dan dapat mempengaruhi sikap dan prilaku.
Karikatur selalu lucu dan bersifat sindirian, maka obyak yang dikira-kira umumnya adalah hal-hal yang faktual dan aktual. Sebagai media pembelajaran, gambar kartun dan karikatur memilki beberapa kelebihan, menarik bagi siswa, lucu dan menyenangkan, karena perasaan senag dapat membangkitkan motivasi belajar, komunikatif meskipun tanpa teks, dan pesan yang disampaikan lama berkesan. Sedangkan kelemahannya, karikatur yang diperankan kartun cenderung ditiru oleh anak, gambarnya agak berlebihan(melebihi aslinya), terlalau banyak rekayasa imajinasi.
2.      Media grafik
Grafik adalah media pembelajaran yang banyak digunakan dan mudah mendapatkannya. Grafik sangat efektif dalam menyalurkan informasi melalui simbol kata-kata, gambar, garis, serta mengandung unsur angka-angka dan keterangan singkat. Gambar ini sangat sedikit sekali mengandung unsur bentuk dan lebih mengandung unsur geometris, oleh karena grafis bersifat abstrak.
Sebagai media pembelajaran, grafik mempunyai beberapa kelebihan
1.    Bermanfaat untuk mempelajari dan mengingat data kuantitatif dan hubungan-hubungannya.
2.    Cepat mengadakan analisa, interpretasi, dan perbandingan.
3.    Penyajiannya jelas, menarik, cepat, logis dan ringkas. Penyajian grafik yang baik adalah harus rapi dan jelas untuk dilihat, mempunyai bidang dan jalur-jalur yang jelas dan tegas.

Macam-macam media grafis:
a.                   Grafik garis
Yaitu grafik yang menggunakan garis-garis yang terdiri dari garis-garis absis dan ordinat, atau garis horizontal dan vertikal. Garis-garis itu dapat menunjukkan suatu keadaan atau perkembangan dalam jangka waktu tertentu dengan jelas.
b.                  Grafik batang
Grafik batang juga menggunakan garis-garis yang mengkomunikasikan garis horozontal dan garis vertikal yang dibuat garis bantu berbentuk petak-petak. Pada garis ini dapat dilihat dengan jelas perbandingan keadaan dari waktu ke waktu. Untuk mengambarkan grafik batang ini diperlukan sumbu datar dan sumbu tegak lurus. Sumbu datar ini di bagi menjadi beberapa skala bagian yang sama, begitu juga sumbu tegaknya. Skala pada sumbu datar dan sumbu tegak tidak perlu sama.
c.                   Grafik lingkaran
Grafik lingkaran juga disebut denagn circle graph menunjukkan hubungan yang bersifat presentase atau hubungan frekuensi. Grafik ini berupa gambar sebuah lingkaran yang dibagi-bagi menjadi beberapa sektor. Tiap sektor menggunakan kategori data yang telah diubah menjadi bentuk grafik lingkaran.
d.                  Grafik simbol
Grafik simbol ialah grafik yang menggunakan gambar sebagi simbol untuk menghitung jumlah yang digariskan. Grafik ini sanagt menarik untuk di lihat, lebih menarik lagi jika simbol yang digunakan cukup bagus dan memiliki karakteristik tertentu. Tiap satuan jumlah tertentu dibuat sesuai denagn dayanya.
Grafik juga disebut kartogram, yang melukiskan keadaan hubungan dengan tempat kejadiannya. Namun secara khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi tentang:
a.    Keadaan permukaan bumi, daratan rendah, sungai-sungai, gunung-gunung dan serta perairan.
b.    Tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat lain:data budaya dan kemasyarakatan.
c.    Data ekonomi misalnya, pertanian.
Manfaat dan kelebihan grafik dan globe:
1.    Memungkinkan siswa mengerti posisi dan kesatuan politik, perbedaan ras, dan budaya antar bangsa, benua dan pulau.
2.    Merangsang minat siswa untuk mengetahui tentang penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis dan sebagainya.
3.                  Chart (bagan)
Media bagan (chart) adalah suatu media pengajaran yang menyajiak sacara diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah informasi ayng menunjukkan perkembangan ide, obyek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan ruang. Pesan ayng akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting.
Menurut arief S Sadiman, dkk (1986) mengemukakan bahwa media bagan ini sebagai media yang baik bilamana:
1.              Dapat dimengerti oleh anak
2.              Sederhana dan tugas tidak rumit
3.              Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap bermasa juga tidak kehilangan daya tarik.
Beberapa jenis bagan antara lain:
a.                   Bagan pohon
Bagan pohon ini menggambarkan arus diagram barasal dari akar kebatang menuju kecabang-cabang dan ranting-ranting. Bagan ini juga dapat menggambarkan suatu keadaan pengelompokkan untuk menghindari kebingungan murid-murid maka bagan ini dapat digunakan secara bertahap peragaan dimulai dari bagaian-bagian yang akan diterangkan lenih dulu.
b.                  Bagan organisasi
Bagan ini adalah suatu bagan yang menggambarkan susunan dan hirarki suatu organisasi. Bagan semacam ini dihungankan oleh garis-garis, dan masing-masing garis mempunyai arti tertentu. Dalam bagan oeranisasi ini dapat dilihat dengan jelas bidang-bidang yang terdapat di dalamnya, dan juga diketahui siapa yang bertanggung jawab, dan otoritas dalam bidang masing-masing sertadalam organisasi secara keseluruhan.
c.                   Bagan arus
Bagan arus, menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antara berbagai bagian atau seksiseperti halnya bagan organisasi. Gambar panah sering kali menggambarkan arah araus tersebut.
d.                  Bagan garis waktu
Bagan garis waktu adalah bagan yang menunjukkan atau yang menggambarkan kronologi atau hubungan peristiwa dalam suatu periode atau waktu. Pesan-pesan yang disampaikan biasanya disajikan dalam bagan secara kronologis.

B.     Media audio
1.                  Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan beberapa peristiwa penting dan baru. Radio juga dapat digunakan sebagai media pendidikan dan pengajaran yang efektif.
Beberapa keuntungan radio sebagai media pendidikan dan pembalajaran:
a.                   Harga lebih murah dan dapat dibeli oleh sebagai besar masyarakat.
b.                  Dapat dipindahkan dari satu ruang keruang lain
c.                   Radio dapat mengembangkan imajinasi anak didik
d.                  Merangsang partisipasi aktig pendengar.
2.                  Tape recorder
Tape recorder adalah alat perekam yang digunakan pita dan kaset. Tape recorder salah satu media pembelajaran yang tidak diabaikan untuk menyampaikan suatu informasi, karena mudah di gunakannya.
Ada beberapa kelebihan tape recorder
1.         Mudah dikontrol oleh pembelajar (guru) dan dapat diulang-ulang untuk untuk    mendengarkan hal yang sama.
2.         Cocok untuk pembelajaran bahasa dan musik.
3.         Tidak terikat oleh waktu
4.         Pita rekaman dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
5.         Dapat digunakan untuk kebutuhan remediasi
Sedangkan kelemahannya:
1.         Daya jangkauannya agak terbatas
2.         Rekaman mudah terhapus
3.         Biaya pengadaian agak mahal
4.         Komunikasinya hanya satu arah.

3.                  Laboratorium bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat untuk meltih siswa untuk mendenagr dan berbicara dalam bahasa asing denagn jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Dalam laboratorium bahasa siswa dapat duduk sendiri-sindiri pada bilih ahnistik dan kotak suara yang telah tersedia.

C.     Media proyeksi
1.      Media Visual Dua Dimensi
Media visual dua dimensi merupakan media yang bersifat elektronik yang diproyeksi dan terdiri dari perangkat perangkat keras dan perangkat lunak. Ada beberapa jeni media visual dua dimensi ini adalah:
a.       Overhead Proyector ( OHP )
OHP ini telah ditemukan sejak tahun 1930-an yaitu sejak adanya penemuan lensa fresnal yang digunakan dalam OHP.  Penggunaan OHP dalam dunia pendidikan memiliki beberapa keuntungan:
1.      Bersifat konkrit. OHP dapaat merangsang indra mata siswa disamping indera telinga melalui kata-kata guru, sehingga materi yang disampaikan lebih konkrit
2.      Mengatasi batas ruang dan waktu, benda-benda yang sulit dibawa kedalam kelas dan kejadian-kejadian masa lampau dapat dilihat dengan menggunakan OHP
3.      Mengatasi kelemahan-kelemahan proses indera, gerakan suatu objek yang terlalu cepat atau teralalu lambat yang tidak dapat diamati dengan sempurna maka dengan membuat gambar diatas transparan dapat diatasi dengan baik
4.      Transparasi dapat ditulis saat OHP digunakan dan pengontrolan siswa-siswa dengan mudah dapat dilakukan karena guru dan siswa selalu berhadapan
5.      Dapat digunakan pada cahaya yang terang karena OHP menghasilkan cahaya yang kuat
6.      Lebih efektif karena informasi yang disampaikan lebih banyak dalam waktu yang relatif singkat, karena telah dipersiapkan terlebih dahulu dan dapat digunakan dengan teknik berlapis
7.      Tidak terlalu menggunakan grafik fisik OHP dapat dihidup matikan dan bagian yang belum diterangkan dapat ditutup dengan keras
8.      Dapat dipergunakan berulang-ulang atau dapat disimpan dan diambil bila diperlukan
9.      Dapat digunakan bersama media lainnya seperti papan tulis dan sebagainya
10.  Dapat dipindah-pindah dari satu kelas kekelas lainnya
11.  Dapat disorotkan kedinding yang berwarna terang bila tidak ada layar
12.  Dapat digunakan warna jika diperlukan
b.      Slide
Silde dan flmstrip merupakan media yang diproyeksikan dan dapat dilihat dengan mudah oleh para siswa dikelas. Slide adalah sebuah ganbar transparan yang diproyeksikan oleh cahaya melalui proyektor. Merupakan Andre Rianto (1982: 49-50) sound slide mempunyai keistimewaan sebagai berikut:
1.      Mampu menarik perhatian anaka-anak
2.      Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir dapat menghindarkan pengertian-pengertian yang abstrak
3.      Memberikan pengalaman-pengalaman yang nyata kepada anak didik sehingga dapat menumbuhkan self activity
4.      Mengembangkan keteraturan dan kontinuitas berpikir, didalam sound slide ada beberapa squence, dan tiap squence tersebut ada message yang akan diungkapakan
5.      Ikut membantu menumbuhkan pengertian, yang akan mempengaruhi perkembangan bahasa anak
6.      meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar anak, sehingga memungkinkan hasil belajar lebih tahan lama menetap didalam diri anak
c.       Filim Strip
Film strip disebut juga filim slide, stripfilm dan still film yang arti dan fungsinya sama. Ukuran film strip ada dua jenis yaitu:
1). single frame
2). double frame.
Slide dan Filmstrip memberikan keuntungan dalam kegiatan proses belajar mengajar. Oemar Hamalik ( 1985 : 91 ) mengemukakan bahwa slide dan filmstrip mengandung nilai-nilai sebagai berikut:
1)      Penyajiannya berupa satu unit atau satu kesatuan yang bulat
2)      Menimbulkan dan mempertinggi minat murid
3)      Setiap sistem dalam kelas melihat gambar yang sama dan dalam waktu yang sama
4)      Merangsang diskusi kelas
5)      Dapat dipertunjukkan pada ruang setengah gelap, tidak seperti halnya gaambar filim
6)      Lebih efesien
7)      Dapat digunakan untuk semua bidang pengajaran dan juga untuk semua tingkat usia

2. Media Audio Visual Gerak
Media audio visual gerak dapat berupa:
a.       Filim Bersuara
Film yang dimaksud disini adalah filim sebagai alat audio visual untuk pelajaran, penerangan atau penyuluhan. Keuntungan atau manfaat film adalah:
1)      Film dapat menggambarkan suatu proses
2)      Dapat menimbulakan kesan ruang dan waktu
3)      pengambarannya bersifat 3 dimensi
4)     Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi murni
5)      Dapat menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat penampilannya
6)      Kalau film tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang diperagakan
Film juga memiliki kerugian-kerugian yaitu:
1)      Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan sewaktu film diputar, penghentian pemutaran akan menggangu konsentrasi audien
2)      Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu cepat
3)     Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kembali secara keseluruhan
4)      Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal
Dalam menilai baik tidaknya sebuah film, Oemar Hamalik mengemukakan bahwa film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)      Dapat menarik minat anak
2)      Benar dan autentik
3)      Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan
4)      Sesuai dengan kematangan audien
5)      Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar
6)      Kesatuan dan squence-nya cukup teratur
7)      Teknis yang dipergunakan cukup memahami persyaratan dan cukup memuaskan
Ada beberapa klasifikasi dlam film, yaitu:
1)             Film informasi
2)             Film kecakapan atau drill
3)             Film appresiasi
4)             Film dokumentar, bertujuan untuk memberikan gambaran yang sebenarnya tentang suatu cerita dengan menggunakan masyarakat yang nyata dan dalam situasi-situasi yang nyata pula
5)             Film rekreasi
6)             Film episode, yaitu film yang terdiri dari edisi-edisi yang pendek. sifat dasar film efisode ini non profit
7)             Film sain
8)             Film berita ( news )
9)             Film industri
10)         Film provokasi, film ini ditujukan untuk menjelaskan mata pelajaran tertentu kepada anak-anak, film ini akan mendorong adanya diskusi diantara anak-anak dikelas

b.      Televisi
Televisi adalah perlengkapan elektronik yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Televisi sebagai media pengajaran mengandung beberapa keuntungaan antara lain:
1)      Bersifat langsung dan nyata serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya
2)      Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai negara
3)      Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau
4)      Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam
5)      Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat
6)      Menarik minat anak
7)      Dapat melatih guru baik dalam pre-service maupun dalam incervice training
8)      Masyarakat diajak berpartisipasikan dalam rangka meningkatkan perhatian mereka terhadap sekolah















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Ø  Peranan media pembelajaran
Ada beberapa peranan media pembelajaran menurut Ahmad Rohani (1997), diantaranya adalah:
a.  Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik.
b.   Media pembelajaran mengatasi batas-batas ruang kelas.
c.   Mengamati benda yang terlalu kecil.

Ø  Fungsi  Media Pembelajaran
Terdapat beberapa fungsi media pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli:
Nana Sujana dan Ahmad Rivai (1991)
Beliau menjelaskan bahwa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa pada pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai. Ada dua alasan untuk memperkuat pernyataan tersebut.
1.      Berkenaan dengan proses belajar pebelajar (siswa).
2.      Berkenaan dengan taraf berfikir siswa.

Ø  Klasifikasi media pembelajaran
Wilbur scramm (1977) mengklasifikasikan media menurut kompleksitas dan besarnya biaya. Beliau membedakan anatar media rumit dan mahal dn media sederhana. Media dikelompokkan menurut kemampuan daya liputnya, yaitu:
1.      Liputan luas dan serentak, seperti TV, radio.
2.      Liputan batas pada tempat/ruang, seperti film, video, slide, poster, audio, tape
3.      Media untuk belajar individual atau mandiri seperti, buku, modul, program belajar dengan komputer, telepon.







DAFTAR PUSTAKA


Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajara. Jakarta: PT Raja Grafindo Persad
Asnawir dan Basyiruddin Usman, 2002. Media Pembelajaran Jakarta: Ciputat Pers. 2002
Djamarah  Bahri Syaiful dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sadiman S. Arief, dkk.1984. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan pemanfaatannya.  Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1984
Sanjaya, Wina . 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group


DAFTAR PUSTAKA


Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajara. Jakarta: PT Raja Grafindo Persad
Asnawir dan Basyiruddin Usman, 2002. Media Pembelajaran Jakarta: Ciputat Pers. 2002
Djamarah  Bahri Syaiful dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sadiman S. Arief, dkk.1984. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan pemanfaatannya.  Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1984
Sanjaya, Wina . 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

0 Komentar:

Post a Comment

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online