KATA PENGANTAR
بسم
الله الرحمن الرحيم
Segala
Puji Bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, shalawat dan salam kita
haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabat
beliau, serta pengikut beliau hingga akhir zaman.
Alhamdulillah,
atas karunia dan rahmat yang diberikan kepada penulis, sehingga makalah ini
dapat disusun dan diselesaikan berdasarkan waktu yang telah diberikan. Makalah
ini berjudul “Konsep Pengembangan Pasar Uang Syariah”.
Penulis menyadari
bahwa terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis
berharap pembaca bisa memberikan kritik dan saran-saran yang membangun dan
memotivasi penulis untuk lebih baik lagi dalam membuat makalah.
Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca maupun yang menulis. Amin yarabbal
a’lamiin.
Darussalam, 27
Oktober 2013
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sehari-hari
kita mengenal istilah tema, topik dan judul dalam pembuatan sebuah karangan
baik itu dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing. Tema dan topik sangat
dibutuhkan dalam pembuatan kerangka tulisan, karena tema dan topik sebagai
acuan dalam pengambilan data-data untuk di tuangkan ke sebuah tulisan. Tema dan
topik juga berperan untuk pembatas agar sebuah tulisan tidak melenceng dari apa
yang diinginkan dan menghasilkan sebuah karangan yang diinginkan oleh sang
penulis. Sedangkan judul diartikan sebagai ujung tombak sebuah karangan, karena
dengan judul yang menarik minat pembaca akan menimbulkan rasa penasaran dang
ingin membaca karya tersebut. Tema, topik dan judul sangat penting untuk
mencapai sebuah karangan/tulisan yang baik dan menarik.
Transliterasi
Arab Latin atau alih aksara adalah salah satu program penelitian untuk mencapai
rumusan yang lebih baik. Transliterasi ditujukan untuk semua Bangsa dalam
menuliskan bahasanya,karena tidak ada pedoman yang baku yang dapat dipergunakan
oleh masyarakat.
B. Rumusan
Masalah
Masalah yang
akan di bahas dalam makalah ini adalah :
1. Tema
2. Topik
3. Judul
4. Tranliterasi
Arab Latin
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tema
a. Pengertian
Tema
Tema berasal
dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah diuraikan atau
sesuatu yang telah ditempatkan. Dalam karang mengarang, tema adalah pokok
pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema
adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan. Tema akan menentukan
arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel. Menentukan tema berarti
menentukan apa masalah sebenarnya yang akan ditulis atau diuraikan oleh
penulis. Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat
suatu tulisan.
Dalam menulis
cerpen, puisi, novel, karya tulis, dan berbagai macam jenis tulisan harus
memiliki sebuah tema. Tema adalah hal yang paling utama dilihat oleh para
pembaca sebuah tulisan. Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih
pada tulisan tersebut. Tema juga merupakan persoalan utama yang diungkapkan
oleh pengarang dalam sebuah karya seperti cerpen dan novel. Ada pendapat lain
yang mengatakan bahwa tema sebagai satu gagasan, fikiran atau persoalan utama yang
mendasari sebuah karya sastra dan terungkap secara eksplisit atau implisit.
b. Syarat
Tema yang Baik
1. Tema
harus menarik perhatian penulis.
2. Tema
dikenal/diketahui dengan baik.
3. Bahan-bahannya
dapat diperoleh.
4. Tema
dibatasi ruang lingkupnya.
c. Sumber
Tema
Sumber Tema
dapat berupa :
1) Pengalaman
2) Penelitian
atau pengamatan
3) Pendapatan
atau keyakinan
4) Daya
khayal atau imajinasi (khusus karangan fiksi)
B. Topik
a. Pengertian
Topik
Menurut kamus
Besar Bahasa Indonesia, topik adalah pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah,
karangan dan sebagainya. Topik dapat juga disebut sebagai bahan pembicaraan
atau hal yang menarik perhatian umum. Topik juga dapat didefinisikan sebagai
hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan, atau bisa
disebut juga tahap awal dalam proses penelitian atau penyusunan karya ilmiah.
Topik berasal
dari bahsa Yunani “topoi” adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak
disampaikan atau lebih dikenal dengan topik pembicaraan. Topik adalah hal yang
pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Terdapat beberapa
kriteria untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah topik
tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab
pertanyaan masalah apa yang hendak ditulis. Ciri utama dari topik adalah
cakupan permasalahan masih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih
mendetail.
Topik bisa
terdiri dari satu dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan serta perbedaan
dengan tema karangan. Persamaannya adalah baik topik maupun tema keduanya
sama-sama dapat dijadikan sebagai judul karangan. Sedangkan, perbedaannya ialah
topik masih mengandung hal yang umum, sementara tema akan lebih spesifik dan
lebih terarah dalam membahas suatu permasalahan.
b. Syarat
Topik yang Baik
Syarat topik
yang baik bisa dilihat dari 2 segi, yaitu :
1. Bagi
penulis, topik yang baik yaitu berbasis pada kompetensi penulisnya yaitu sesuai
dengan :
- Bidang
keahlian.
- Bidang
studi yang didalami.
- Pengalaman
penulis: pengalaman kerja, praktek dilapangan, penelitian, partisipasi dalam
suatu kegiatan ilmiah.
- Bidang
kerja atau profesi.
- Karakter
penulis (baik, cerdas, inovatif, kreatif).
- Temuan
yang pernah diteliti.
- Kualifikasi
pengalaman: nasional, internasional.
- Kemampuan
memenuhi tuntutan masyarakat pembacanya.
- Kemampuan
memenuhi target kebutuhan segmen pembacanya, dan
- Temuan
baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan pembacanya.
2. Bagi
pembaca, topik itu baik jika layak dibaca. Artinya, topik tersebut dapat
mengembangkan kompetensi pembacanya, yaitu sesuai dengan:
- Tuntutan
pembaca untuk mencapai target informasi yang diharapkan.
- Upaya
pembaca untuk meningkatkan kecerdasan, kompetensi pengembangan akademik dan
profesi.
- Ilmu
pengetahuan dan teknologi yang ditekuni pembacanya.
- Pengembangan
dan peningkatan karier dan profesinya.
- Upaya
mempertajam dan memperhalus rasa kemanusiaan.
- Upaya
mempertajam dan memperluas daya nalarnya.
- Sesuai
dengan kebutuhan informasi iptek yang diperlukan, dan sebagainya.
Namun, jika
ditinjau secara umum syarat topik yang baik yaitu:
1) Menarik
untuk ditulis dan dibaca.
2) Diskusi
dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah.
c. Pembatasan
Topik
Pembatasan
sebuah topik mencakup konsep, variabel, data, lokasi atau lembaga dan waktu
pengumpulan data. Topik yang terlalu luas menghasilkan tulisan yang dangkal,
tidak mendalam, dan tidak tuntas. selain itu, pembahasan menjadi panjang, namun
tidak berisi. Sebaliknya, topik yang terlalu sempit menghasilkan tulisan yang
tidak (kurang) bermanfaat bagi pembacanya. Selain itu, karangan menjadi sulit
dikembangkan, tidak menarik untuk dibahas ataupun dibaca. Maka dari itu,
pembahasan topik dilakukan secara cermat, sesuai dengan kemampuan, tenaga,
waktu, tempat, dan kelayakan yang dapat diterima oleh pembacanya.
d. Fungsi
pembatasan topik
a. Pembatasan
memungkinkan penulis untuk menulis dengan penuh keyakinan dan kepercayaan,
karena topik itu benar-benar diketahuinya.
b. Pembatasan
dan penyempitan topik akan memungkinkan penulis untuk mengadakan penelitian
yang lebih intensif mengenai masalahnya. dengan pembatasan itu penulis akan
lebih mudah
C. Judul
a. Pengertian
Judul
Judul adalah
nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain.
Dalam artikel, judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada yang
mendefinisikan judul adalah lukisan singkat suatu artikel. Judul hendaknya
dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih
dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan. Judul tidak harus sama
dengan topik. Judul dibuat setelah selesai menggarap tema. Judul hanya menyebut
ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karya itu, sehingga pembaca
sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya itu.
b. Judul
yang Baik
1. harus
relevan, yaitu harus mempunyai pertalian dengan temanya.
2. Harus
provokatif, yaitu harus menarik dengan sedemikian rupa.
3. Harus
singkat, yaitu tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang.
c. Ciri-ciri
Judul
a) Harus
berbentuk frasa
b) Tanpa
adanya singkatan atau akronim
c) Awalan
kata harus huruf kapital, kecuali preposisi dan konjungsi
d) Tanpa
tanda baca di akhir judul
e) Menarik
perhatian
f) Logis
g) Sesuai
dengan isi
h) Judul
harus asli, relevan, proaktif, dan singkat.
D. Transliterasi
Arab Latin
1. Pengertian
Tentang Transliterasi
Alih adalah pindah
atau ganti transliterasi dimaksudkan sebagai pengalih hurufan dari abjad
yang satu ke abjad yang lain. Menurut kamus besar Indonesia Transliterasi atau
alih huruf adalah penggantian huruf dari huruf abjad yang satu ke abjad yang
lain (terlepas dari lafal bunyi kata yang sebenarnya). Jadi, transliterasi
adalah pengalihan suatu jenis huruf kejenis huruf lainnya, misalkan alih aksara
dari aksara jawa kehuruf latin dari aksara arab kehuruf latin.
Beberapa
penulis menggunakan sumber bahasa inggris beserta alih aksaranya. Dalam bahasa
inggris yang sering digunakan adalah alih aksara Qalam, kadang-kadang perbedaan
alih aksara ini dengan alih aksara kritis Indonesia menimbulkan kesalahpahaman
dan kekeliruan pembacaan. Contoh alih aksara Qalam (Inggris), Omar, Hadits.
Alih aksara kritis Indonesia, Uts, Mar, Hadits.
2. Penyerapan
Kata Dalam Transliterasi
Kata dari
bahasa Arab yang diserap ke dalam bahasa Indonesia mengalami penyederhanaan
atau perubahan, baik dalam hal penulisan maupun pengucapannya. Sebagai contoh,
huruf ق (qaf) pada
Irak, Ya’kub, akhlak, fikih, kadar, dan kaidah telah diserap menjadi K.
Sedangkan pada Qur’an dan Masjidil Aqsa tetap bentuknya dan dialihaksarakan
sebagai Q.
Tabel di bawah
ini menyajikan perbandingan antara alih aksara dan kata serapan tersebut.
No.
|
Penulisan
Arab
|
Alih aksara
kritis
|
Alih aksara
diplomatik
|
Perubahan
|
Kata dari
alih aksara kritis
|
Kata serapan
|
1.
|
عَ
|
‘a
|
‘a
|
A
|
Assalamu’alaykum,
‘Ashr, ‘Abdullah, ‘Abdul Muththalib, ‘Aisyah, ‘Amr,
|
Assalamualaikum,
Ashar, Abdullah, Abdul Muttalib,
|
2.
|
عِ
|
‘i
|
‘i
|
I
|
‘Isa, ‘Isya’,
‘Idul Fithri, ‘Idul Adhha, al-’Iraq, dhu’afa’, dha’if, adh-Dha’ifah
|
Isa, Isya,
Idul Fitri, Idul Adha, Irak, duafa, dhaif, adh-Dhaifah
|
3.
|
عُ
|
‘u
|
‘u
|
U
|
‘Umar ibn
al-Khaththab,
|
Umar bin
Khattab,
|
3. Pedoman
Transliterasi Arab ke Latin
Pembakuan
pedoman Transliterasi Arab-Latin dengan mengikuti prinsip sebagai berikut :
1) Sejalan
dengan ejaan yang disempurnakan (EYD).
2) Huruf
Arab yang belum ada padanannya dalam huruf Latin dicarikan padanan dengan cara
member tambahan tanda diakrik, dengan dasar “satu fonem satu huruf” .
3) Pedoman
transliterasi diperuntukkan bagi masyarakat umum.
Berdasarkan
Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama Republik Indonesia, Menteri
Pendidikan dan Menteri Kebudayaan Republik Indonesia No. 158/1987 dan No. 0543
b/U/1987, tertanggal 22 Januari 1998 tentang tentang transliterasi huruf Arab
kedalam huruf Latin adalah sebagai berikut.
a) Konsonan
Tunggal
Huruf Arab
|
Nama
|
Huruf Latin
|
N a m a
|
ا
|
alif
|
tidak
dilambangkan
|
Tidak
dilambangkan
|
ب
|
ba
|
b
|
-
|
ت
|
ta
|
t
|
-
|
ث
|
sa
|
s
|
s (dengan
titik di atas)
|
ج
|
jim
|
j
|
-
|
ح
|
ha’
|
h
|
h (dengan
titik di bawah)
|
خ
|
kha’
|
kh
|
-
|
د
|
dal
|
d
|
-
|
ذ
|
zal
|
ż
|
z (dengan
titik di atas)
|
ر
|
ra
|
r
|
-
|
ز
|
za
|
ż
|
-
|
س
|
sin
|
s
|
-
|
ش
|
syin
|
sy
|
-
|
ص
|
sad
|
s
|
s (dengan
titik di bawah)
|
ض
|
dad
|
d
|
d (dengan
titik di bawah)
|
ط
|
ta
|
t
|
t (dengan
titik di bawah)
|
ظ
|
za
|
z
|
z (dengan
titik di bawah)
|
ع
|
‘ain
|
‘
|
koma terbalik
ke atas
|
غ
|
gain
|
g
|
-
|
ف
|
fa
|
f
|
-
|
ق
|
qaf
|
q
|
-
|
ك
|
kaf
|
k
|
-
|
ل
|
lam
|
l
|
-
|
م
|
mim
|
m
|
-
|
ن
|
nun
|
n
|
-
|
و
|
wawu
|
w
|
-
|
ه
|
ha
|
h
|
-
|
ء
|
hamzah
|
َ
|
apostrof
|
ي
|
ya’
|
y
|
-
|
b) Konsonan
Rangkap
Konsonan
rangkap, termasuk tanda syaddah, ditulis rangkap.
contoh :
ا حـمد
يـٌٌـه ditulis Ahmadiyyah
c) Ta’
Marbutah di Akhir Kata
Translitrasi
untuk ta marbutah ada dua yaitu :
ta marbutah yang
huruf hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah dan dammah transliterasinya
adalah t.
Contoh : كرا مـة الأ وليـاء ditulis karamatul-auliya’
ta
marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun transliterasinya
adalah h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah terserap menjadi Bahasa
Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya.
جـما
عـة ditulis jama’ah
Dibawah ini
beberapa contoh transliterasi Arab Latin yang melibatkan ta’ marbutah di akhir
kata.
Transliterasi
|
Transkipsi waqaf
|
Kata serapan
|
haqiqat
|
haqiqah
|
hakikat
|
mu’amalat
|
mu’amalah
|
muamalat,
muamalah1
|
mu'jizat
|
mu'jizah
|
mukjizat
|
musyawarat
|
musyawarah
|
musyawarat,
musyawarah1
|
ru'yat
|
ru'yah
|
rukyat,1 rukyah
|
shalat
|
shalah
|
Salat
|
surat
|
surah
|
surat,2 surah1,
3
|
syari'at
|
syari'ah
|
syariat,1 syariah
|
d) Vokal
Pendek
Fathah
ditulis a, kasrah ditulis i, dan dammah ditulis u.
e) Vokal
Panjang (Maddah)
a panjang
ditulis ā, i panjang ditulis ī dan u panjang ditulis ū,
masing-masing dengan tanda hubung (-) di atasnya.
f) Vokal
Rangkap
Tanda
|
Nama
|
Huruf Latin
|
Nama
|
ي+…
|
fathah dan ya
|
ai
|
a dan i
|
و+…
|
Fathah dan
wawu
|
au
|
a dan u
|
Fathah + ya’
mati ditulis ai, contoh :
بيـنكـم ditulis bainakum,
Fathah + wawu
mati ditulis au, contoh :
قـو
ل ditulis qaul
g) Vokal-vokal
pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan denganapostrof (‘)
أانتـم ditulis a’antum مؤ نـث ditulis mu’annas
h) Kata
Sandang Alif + Lam
Dalam
transliterasinya kata sandang dibedakan antara kata sandang yang diikuti oleh
huruf syamsiyyah dengan kata sandang yang diikuti huruf qamariyyah.
Bila diikuti
huruf Qamariyyah, contoh :
القـران ditulis al-Qur’an القيـاس ditulis al-Qiyas
Bila diikuti
huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan hurufSyamsiyyah yang
mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)-nya.
السـماء ditulis as-Sama الشـمس ditulis asy-Syams
i) Penulisan
Huruf Kapital
Dalam huruf
Arab tidak dikenal huruf kapital, tetapi dalam transliterasi huruf kapital
tetap digunakan. Pengunaan huruf kapital sesuai EYD.
Huruf kapital
digunakan untuk penulisan huruf awal, nama diri, dan permulaan kalimat. Bila
nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf besar
tetap huruf awal nama diri, bukan huruf awal kata sandangnya.
Contoh : Wa
mā Muhammadun illā rasul
j) Kata
dalam rangkaian Frasa dan Kalimat
Pada dasarnya
setiap kata, baik fi’il, isim maupun huruf ditulis terpisah. Bagi
kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang sudah lazim
dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan
maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut bisa dilakukan dengan dua
cara bisa dipisah kata per kata dan bisa dirangkaikan.
Ditulis kata
per kata, contoh :
ذوى
الفـروض ditulis zawi al-furud
Ditulis menurut
bunyi atau pengucapan dalam rangkaian tersebut, contoh :
أهـل
السـنه ditulis ahl as-Sunnah
شـيخ
الاسـلام ditulis Syaikh al-Islam atau Syaikhul-Islam
Transliterasi
|
Transkripsi
|
Abd Allah
|
Abdullah,
Abdillah, Abdallah
|
Nashir al-Din
|
Nashiruddin
|
Sidrat
al-Muntaha
|
|
Syu'ab
al-Iman
|
Syu'abul Iman
|
Kitab
al-Mi'raj
|
Kitabul
Mi'raj
|
Musnad
al-Kabir
|
Musnadul
Kabir
|
k) Kata
Sandang “Al”
Kata bahasa
Arab dengan kata sandang “Al” dapat ditulis dengan atau tanpa Penulisan “Al”
tanpa tanda hubung dilakukan dalam Al Qur'an dan
Terjemahnya Edisi Revisi tahun 1989. Pada tahun 2002, dilakukan revisi
kembali sebagai Al-Qur'an dan Terjemahnya. Dalam revisi terakhir ini, al
ditulis dengan tanda hubung
Tanpa tanda
hubung
|
Dengan tanda
hubung
|
Al Qur'an
|
Al-Qur'an
|
Al Fatihah
|
Al-Fatihah
|
Al Kitab
|
Al-Kitab
|
Ditulis
berdasarkan alih aksara (transliterasi) atau alih bunyi(transkripsi). Transliterasi
ini mengikuti gaya penulisan dalam bahasa Inggris atau untuk keperluan
pengurutan Indonesia yang cenderung menuliskan kata sebagaimana
pengucapannya.abjad, sedangkan transkripsi lebih banyak penggunaannya dalam
bahasa.
Transliterasi
|
Transkripsi
|
|
al-Din
|
ad-Din
|
|
al-Nawawi
|
an-Nawawi
|
|
al-Rahman
|
ar-Rahman
|
|
al-Tirmidzi
|
at-Tirmidzi
|
|
Ditulis dengan
huruf kapital (Al) atau tidak (al).
Al
|
al
|
Al-Qur'an
|
al-Qur'an
|
Al-Bukhari
|
al-Bukhari
|
Al-Albani
|
al-Albani
|
Penulisan I’rab
(pembacaan)
Penulisan kata
majemuk yang berubah cara pembacaannya dapat dilakukan menurut alih aksara asal
unsur kata atau alih bunyi.
Transliterasi
asal
|
Transkripsi
|
Abu Abdullah
|
Abu Abdillah
|
Abu Abdurrahman
|
Abu Abdirrahman
|
Ali bin AbuThalib
|
Ali bin Abi Thalib
|
Sidratul
Muntaha
|
Sidratil
Muntaha
|
Alih Aksara
Qalam
Beberapa
penulis menggunakan sumber berbahasa Inggris beserta alih aksaranya. Dalam
bahasa Inggris, yang sering digunakan adalah alih aksara Qalam. Kadang-kadang,
perbedaan alih aksara tersebut dengan alih aksara kritis Indonesia menimbulkan
kesalahpahaman dan kekeliruan pembacaan.
Penulisan
Arab
|
Alih aksara
Qalam (Inggris)
|
Alih aksara
kritis (Indonesia)
|
Kata dari
alih aksara Qalam
|
Kata dari
alih aksara kritis
|
ـُ
|
O
|
u
|
Omar,Othman,Osama
|
Umar,Utsman,Usamah
|
ث
|
Th
|
ts
|
Othman, hadith,Haditha, Ibn Kathir,
Yathrib
|
Utsman,hadits,
Haditsah, Ibnu
Katsir, Yatsrib
|
ﺫ
|
Dh
|
dz
|
Abu Dhar,
Al-Tirmidhi
|
Abu Dzar, At-Tirmidzi
|
ش
|
Sh
|
sy
|
Aisha, Quraish,Shihab, Shia
|
Aisyah, Quraisy,Syihab, Syi'ah
|
ص
|
S
|
sh
|
sahih
|
shahih
|
ﻅ
|
Z
|
zh
|
al-Hafiz
|
al-Hafizh
|
ة
|
t, h (luluh
dalam penyerapan)
|
t, h*
|
Abraha,
Aqaba, Amina, Aisha, Alqama, fitna, Haditha, Shia, sura, Osama
|
Abrahah,
Aqabah, Aisyah, Alqamah, fitnah, Haditsah,Syi'ah, surah,
Usamah
|
Hamzah
Hamzah
ditransliterasikan dengan apostrof (‘), namun hanya berlaku pada hamzah yang
terletak di tengah dan akhir kata.
Contoh : syai’un
ta’khudzuhu
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tema berasal
dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah diuraikan atau
sesuatu yang telah ditempatkan. Dalam karang mengarang, tema adalah pokok
pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema
adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan. Topik didefinisikan
sebagai hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan,
atau bisa disebut juga tahap awal dalam proses penelitian atau penyusunan karya
ilmiah. Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala
berita, dan lain-lain. Dalam artikel, judul sering disebut juga kepala tulisan.
transliterasi
adalah pengalihan suatu jenis huruf kejenis huruf lainnya, misalkan alih aksara
dari aksara jawa kehuruf latin dari aksara arab kehuruf latin. Kata dari bahasa
Arab yang diserap ke dalam bahasa Indonesia mengalami penyederhanaan atau
perubahan, baik dalam hal penulisan maupun pengucapannya. Sebagai contoh,
huruf ق (qaf) pada
Irak, Ya’kub, akhlak, fikih, kadar, dan kaidah telah diserap menjadi K.
Sedangkan pada Qur’an dan Masjidil Aqsa tetap bentuknya dan dialihaksarakan
sebagai Q.
B. Saran
Dari beberapa
penjelasan di atas tentang topik, tema, judul dan Transliterasi Arab Latin
pasti tidak terlepas dari kesalahan penulisan dan rangkaian kalimat dan
penyusunan. Penulis makalah ini menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan seperti yang diharapkan oleh para pembaca dan khususnya
pembimbing. Oleh karena itu, kami mengharap kepada para pembaca dan dosen pembimbing
mata kuliah ini dapat memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
0 Komentar:
Post a Comment