Sponsor

Tuesday, October 3, 2017

CONTOH MAKALAH PIE MIKRO “PERILAKU PRODUSEN”

MAKALAH

PIE MIKRO
“PERILAKU PRODUSEN”
Dosen :Benny Prawiranegara, S.E., M.M.







Disusun Oleh:
Achmad Nur Muttaqin  (3402150207)
Sendi Nurfauzi  (3402150206)




UNIVERSITAS GALUH
CIAMIS
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.





Jakarta, Maret 2015


Penyusun

BAB 1
PENDAHULUAN



A. Definisi Produsen dan Produksi

Sebelum membahas mengenai perilaku produsen, kita perlu mengetahui apa itu produsen. Produsen adalah orang yang menghasilkan  barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan. Sedangkan produksi sendiri adalah usaha untuk menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk dapat memenuhi kebutuhan.Kegiatan produksi diukur dari jumlah barang atau jasa yang dihasilkan dalam periode tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
Secara umum, subyek dalam ekonomi terbagi menjadi dua bagian, yaitu mikro ekonomi dan makro ekonomi. Dalam ilmu ekonomi makro mempelajari ekonomi dalam tatarannya terhadap kebijakan pemerintah dan tingkat pengangguran, sedangkan ilmu ekonomi mikro mempelajari variable ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan dan rumah tangga.
Salah satu bagian dari pembahasan mikro ekonomi adalah mempermasalahkan kemampuan produsen, pada saat menggunakan sumber daya (input) yang ada untuk menghasilkan atau menyediakan produk yang bernilai maksimal bagi konsumennya.
Pembahasan tentang perilaku produsen inilah yang kemudian diangkat sebagai tema untuk melihat sejauh mana sebuah perusahaan dalam memproduksi kebutuhan konsumen-konsumennya.Sehingga kendala pada pengambilan keputusan seberapa banyak peralatan produksi dan jumlah tenaga kerja untuk memenuhi permintaan konsumen-konsumennya.


B. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan dan menegaskan kembali mengenai Perilaku Produsen;
2. Menjelaskan mengenai teori produksi dan tujuan produksi;
3. Memahami kekeliruan-kekeliruan menyangkut permasalahan produksi.



C. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perilaku produsen?
2. Apa yang di maksud Teori produksi?
3. Apa saja faktor dan tujuan produksi?
4. Apa saja permasalahan produksi ?
5. Apafungsi produksi?

D. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Tujuan Penulisan
C. Rumusan Masalah
D. Sistematika Penulisan
BAB II    PEMBAHASAN
A. Perilaku Produsen
B. Teori Produksi
C. Teori Produsen dan Fungsi Produksi
D. Teori Produksi dengan Satu Faktor Produksi (Input)
E. Faktor Produksi
F. Tujuan Produksi
G. Permasalahan Produksi
H. Fungsi Produksi
I. Produksi Optimal
BAB V      PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
                                        




BAB II
PEMBAHASAN

A. Perilaku Produsen

Perilaku produsen adalah kegiatan pengaturan produksi sehingga produk yang dihasilkan bermutu tinggi sehingga bisa di terima di masyarakat.
Di dunia ini pasti ada orang yang baik dan jahat begitu pun dengan prilaku produsen ada yang baik ada juga yang buruk.. Produsen yang baik itu produsen yang melakukan kegiatan produksi dengan jujur tidak mengganti barang-barangnya dengan yang tidak semestinya
Sedangkan, produsen yang tidak baik itu produsen yang melakukan kegiatan produksi secara tidak jujur banyak mengganti bahan-bahan untuk produksinya dengan yang tidak semestinya, seperti dalam jangka waktu dekat lalu produsen bakso yang mecampur bahan baksonya dengan daging celeng dan menambahkan bahan-bahan kimia lainnya agar mengurangi kerugian jika bakso tidak laku dalam hari itu juga. Agar berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :
1. Perencanaan
Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
2. Pengorganisasian
Semua sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal, maupun manusia.
3. Pengarahan
Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
4. Pengendalian
Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut.Apakah sesuai dengan rencana atau justru sebaliknya.

 

B. Teori Produksi

Teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor produksi dan hasil penjualan outputnya. Di dalam menganalisis teori produksi mengenal dua hal:
Produksi jangka pendek, perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa banyaknya input variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total. Pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuan harus menentukan dua macam keputusan:
a) Berapa output yang harus diproduksi
b) Berapa dan dalam kondisi faktor-faktor produksi (input) digunakan
Produksi jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya 10 tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi adalah jangka waktu di mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.
Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoristis, dalam menentukan keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar:
a) Bahwa produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang maksimum.
b) Bahwa produsen atau pengusaha beroprasi dalam pasar persaingan sempurna.


C. Teori Produsen dan Fungsi Produksi

Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.
Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik harga faktor-faktor produksi maupun harga produk. Secara matematis fungsi produksi tersebut dapat dinyatakan:

“Y = f (X1, X2, X3, ……….., Xn)”

dimana Y = tingkat produksi (output) yang dihasilkan dan X1, X2, X3, ……, Xn adalah berbagai faktor produksi (input) yang digunakan. Fungsi ini masih bersifat umum, hanya biasa menjelaskan bahwa produk yang dihasilkan tergantung dari faktor-faktor produksi yang dipergunakan, tetapi belum bias memberikan penjelasan kuantitatif mengenai hubungan antara produk dan faktor-faktor produksi tersebut. Untuk dapat memberikan penjelasan kuantitatif, fungsi produksi tersebut harus dinyatakan dalam bentuknya yang spesifik, seperti misalnya:
a) Y = a + bX ( fungsi linier)
b) Y = a + bX – cX2 ( fungsi kuadratis)
c) Y = aX1bX2cX3d ( fungsi Cobb-Douglas), dan lain-lain.
Dalam teori ekonomi, fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum yang disebut:
“The Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang).”
Hukum ini menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang input-input yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahansatu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika input tersebut terus ditambahkan.



Produksi Optimal
Penentuan pola produksi optimal merupakan masalah yang penting dalam suatu perusahaan, karena menjadi dasar bagi perusahaan dalam menentukan dan merencanakan kebutuhan dan tingkat produksi perusahaan. Ada tiga macam pola produksi yaitu: pola produksi konstan, pola produksi bergelombang dan pola produksi moderat. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil ramalan penjualan dan untuk mengetahui pola produksi optimal yang tepat untuk diterapkan pada perusahaan.

Dalam melakukan analisis data yang ada dalam perusahaan yang sesuai dengan pokok permasalahan , maka teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis incremental cost yaitu suatu analisis yang mempertimbangkan biaya-biaya tambahan yang muncul dalam proses produksi dari masimg-masing alternative pola produksi yang ada. Biaya-biaya yang dipertimbangkan adalah biaya simpan, biaya lembur, biaya perputaran tenaga kerja dan biaya subkontrak.


D. Teori Produksi dengan Satu Faktor Produksi (Input)

Teori Produksi sederhana yang menggambarkan tentang hubungan antara tingkat produksi suatu barang dengan satu faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan tingkat produksi barang. Teori produksi ini mengikuti hukum hasil lebih yang semakin berkurang (low of diminshing return) menyatakan bahwa: apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlah tenaga kerjanya terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif dan akan menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya mencapai tingkat yang maksimum kemudian menurun.

E. Faktor Produksi

Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan:
1) Faktor produksi asli, yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai berikut :
a) Sumber Daya Alam, Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
b) Sumber Daya Manusia, Sumber daya manusia terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Tenaga Kerja Terdidik, Contoh: Manajer produksi bertugas untuk bertanggung jawab, mengatur, dan mengelola segala kegiatan produksi agar hasilnya maksimal.
2. Tenaga Kerja Terlatih, Contoh: Tenaga produksi atau buruh kerja, security, driver, dll.
3. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak TerlatihContoh: Office boy/girl, buruh angkut, dll.
2) Faktor produksi turunan, yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan keahlian (skill).

F. Tujuan Produksi

Dari kegiatan produksi ada beberapa tujuan yang akan tercapai yaitu :
1. Menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Mendapatkan keuntungan.
3. Memaksimalkan sumber daya yang ada.
4. Meminimalkan biaya produksi.
5. Memaksimalkan hasil produksi.
6. Mencari tambahan modal.



G. Permasalahan Produksi

Permasalahan produksi akan berpengaruh dalam faktor penjualan, karena kendala dalam penjualan adalah bagaimana cara suatu perusahaan memproduksi barang tersebut.
Biasanya kendala dalam produksi itu adalah kekurangan bahan mentah dan bahan pendukung untuk di olah, karena setiap memproduksi barang, perusahaan harus tahu dan mengerti keseimbangan bahan mentah agar bahan mentah tidak kekurangan bahan pendukung.Apabila saat mengolah bahan mentah kekurangan bahan pendukung, maka proses produksi akan terhambat.Maka dari itu dalam setiap perusahaan pasti akan menyusun sistem manajemen dengan membentuk dariKepala Supervisor Produksi, Supervisor Produksi, Kepala Supervisor Divisi Produksi, Supervisor Divisi Produksi, Team Leader Produksi agar proses produksi terorganisir dengan baik dan proses produksi jauh terhindar dari permasalahan produksi yang akan menyebabkan kerugian dalam perusahaan.
 

H. Fungsi Produksi

Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jeans. Dalam fungsi produksi, jeans itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja. Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f (L, R, C, T)

Dimana :
Q         = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F          = symbol persamaan (function)
L          = tenaga kerja (labour)
R         = kekayaan alam (resources)
C         = modal (capital)
T         = teknologi (technology)

I. Produksi Optimal

Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan faktor produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa mengurangi produksioutput yang lain.

1. Tingkat Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biayapersediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau efisiensi harga.Dalam teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini.Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi.Ada syarat lagi yang harus diketahui, rasio harga harga input-output.Secara matematis, syarat tersebut adalah sebagai berikut. Keuntungan (p) dapat ditulis : p = PY.Y -Px.X, di mana Y = jumlah produk;
PY = harga produk;
X = faktor produksi;
Px = harga factor produksi.












BAB III
PENUTUP



A. KESIMPULAN
Sebagai produsen kita harus bertanggung jawab dengan barang yang akan diprodusi selain untuk melariskan barang dipasaran juga untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen. Untuk itu harus memperhatikan bahan dan proses pembuatannya. Beberapa konsep penting dalam perilaku produsen yaitu :
1. Faktor Produksi
2. Fungsi Produksi
3. Least Lost Combination ( Menentukan kombinasi input yang memerlukan biaya terendah)

B. SARAN
Dalam memproduksi dibutuhkan kejujuran, kedisiplinan, dan ketelitian tergantung dari individu masing-masing. Diadakannya sosialisasi bagaimana cara memproduksi yang baik dan benar bagi para wirausaha. Agar barang yang bisa bermanfaat bagi konsumen.
1. Dengan mempelajari makalah ini diharapkan dapat memperoleh pengalaman praktis dalam meningkatkan pemahaman tentang ruang linggkup Perilaku Produsen;
2. Meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro terutama pembahasan tentang Perilaku Produsen;
3. Dapat menjadi tolak ukur dan perbandingan tentang permasalahan – permasalahan dalam produksi;
4. Pihak lembaga pendidikan harus memberikan dukungan penuh terhadap pendidikan Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro;
5. Pemerintah harus berpartisipasi aktif dalam upaya pengembangan kegiatan produksi yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

http://minaarnas13.blogspot.co.id/2016/06/contoh-makalah-pie-mikro-tentang.html
westbatavia.blogspot.com/2015/04/3-contoh-kata-pengantar-makalah-yang-baik.html

0 Komentar:

Post a Comment

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online