Sponsor

Sunday, September 3, 2017

Makalah tujuan pendidikan islam

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang
Perbedaan Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna bila dibandingkan dengan makhuk-makhluk Tuhan yang lainnya adalah bahwa manusia diberi akal dan fikiran yang berfungsi sebagai suatu modal supaya dapat bertahan hidup, dan juga digunakan untuk dapat memecahkan suatu masalah.
Hasil pemikiran manusia tersebut dapat berbeda-beda sesuai dengan sejauh mana manusia tersebut memikirkan suatu hal. Sehingga seseorang yang memikirkan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan mendalam. Dan ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran tentang Tujuan Pendidikan Dalam Prespektif Islam,yang dikaji dalam mata pelajaran Ilmu Pendidikan Islam.

1.2.      Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang harus kami pecahkan dalam penyusunan makalah ini adalah :
1.     Apa yang tujuan pendidikan islam?
2.     Tujuan pendidikan menurut islam ?
3.     Tujuan rumusan menurut ahli didik islam ?

1.3.      Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1.    Untuk menambah pengetahuan penyusun tentang   tujuan pendidikan dalam perspekif islam.
2.     Untuk memenuhi tugas kelompok mata kulian Ilmu Pendidikan Islam.
1.4.

      Sistimatika Penyusunan
Bab I membahas tentang pendahuluan dalam pembuatan makalah ini, yang didalamnya meliputi Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penyusunan dan Sistimatika Penyusunan makalah.
Bab II  membahas tentang Tujuan Pendidikan Dalam Prespektif Islam.
Bab III Berisi kesimpulan dari hasil pembahasan makalah yang kami buat.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

1.             Tujuan Pendidikan Islam
Pendidikan Islam mulai dilaksanakan oleh rasulullah SAW. Sebagai mubaligh yang agung ditengah masyarakat dirumah Arqam bin Al- Arqam di Mekah. Dari berbagai macam tujuan pendidikan dikemukakan diatas, kita dapat mengambil kesimpulan kepada dua macam tujuan yang prinsipial.
a.           Tujuan keagamaan
Bahwa setiap pribadi orang muslim beramal untuk akhirat atas petunjuk dan ilham keagamaan yang benar. Allah SWT telah berfirman: “adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhan-mu benar sama dengan orang buta? Hanya orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran”. (QS. Ar-Ra’du 19).
b.           Tujuan Keduniaan
Dinyatakan dalam tujuan modern saat ini yang diarahkan kepada pekerjaan yang berguna (pragmatis) atau untuk mempersiapkan anak untuk menghadapi kehidupan masa depan.

2.             Tujuan Pendidikan Menurut Islam
Tujuan dari pendidikan yang telah dilihat dari sudut Islam sebagai berikut:
a.      Menjadikan pendidikan Islam Sebagai alat Pembebasan
Tujuan pendidikan Islam adalah pendidikan sebagai proses memanusiakan manusia sejak masa kejadiannya sampai akhir hayatnya melalui berbagai ilmu pengeahuan yang disampaikan dalam bentuk pengajaran dan masyarakat. (abiding ibn rusn, 1998:58).
b.      Mengembalikan Pendidikan Untuk Proyeksi Kemanusiaan
Inilah pendidikan Islam yang berorientasi untuk proyek kemanusiaan, karena pada  akhirnya semua siswa harus mempertanggung jawabkan segala tindakannya didalam kehidupan sosialnya.


c.       Pendidikan Nilai: Bukti Pendidikan Untuk Kemanusiaan
Sebenarnya pendidikan nilai merupakan prioritas dan cita-cita akhir dari setiap orang tua yang memasukkan anak-anaknya di sekolah. Setiap orangtua yang ingin mensekolahkan anaknya disuatu institusi, pastilah dengan suatu tujuan memiliki sejumlah nilai tertentu. Setiap sekolah atau lembaga pendidikan harus senantiasa memiliki tujuan akhir dari pendidikan seperti yang telah diamanatkan oleh UU No. 2 Tahun 1989. Yaitu membentuk manusia seutuhnya. Yaitu manusia dengan criteria sebagai manusia beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME, berbudi pekerti luhur, memiliki kemampuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan ruhani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kepada masyarakat dan bangsanya.
d.      Profil Lulusan Pendidikan Islam: “Cerdas, Kreatif dan Beradab”
Tentu saja profil yang diharapkan pendidikan Islam adalah tidak sederhana seperti gambaran dan impian orang tua kita dahulu ketika memasukkan anaknya ke sekolah atau pasantren. Pendek kata, idealnya output pendidikan Islam adalah mereka yang memiliki beberapa kualitas dan kecerdasan.
e.       Aplikasi IQ,EQ dan SQ dalam PAI
Ø  Kecerdasan Intelektual
Melihat urgensinya intelektual bagi kehidupan manusia, tak salah jika memiliki kecerdasan intelektual ini sangat diperintahkan dalam Islam. Muhammad Husain at- Thabathaba’I, dalam kitabnya al- Mizan fi tafsir Al- Quran. (vol. 1:372), juga menunjukan urgensinya IQ. Menurutnya quwwah fiqriyyah, apabila tidak dikendali dapat mengakibatkan zarbazah(angkuh atau mengabaikan fungsi wahyu).
Ø  Kecerdasan Emosi
Sebenarnya kecerdasan emosi merupakan kecerdasan yang berbeda sama sekali dengan kecerdasan rasio. Sebab kecerdasan emosi adalah kemampuan mengelola , mengendali emosi, menggunakan intuisi, indera, kepekaan yang justru tidak melibatkan daya nalar otak kita.
Kalau kecerdasan rasional dapat diukur dengan IQ, sedang kecerdasan emosional merupakan kecerdasan yang berbeda sama sekali dengan kecerdasan rasio. Sebab kecerdasan emosi adalah kemampuan mengelola, mengendalikan emosi, menggunakan intuisi, indera , kepekaan, yang justru tidak melibatkan dayanalar otak kita.
Kecerdasan emosi ini merupakan “the inner rudder”, kekuatan dari dalam, sifatnya alami dan dapat berkembang dengan kuat melalui berbagai akumulasi pengalaman yang panjang dan beragam (never ending) ada lima wiayah utama dalam Emotionel Intelligence (EI), yaitu: mengenali emosi diri, mengendalikan emosi diri, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan dengan orang lain.
Ø  Kecerdasan Spiritual
Pada prinsipnya, kita harus sadar bahwa: setiap manusia memiliki senandung kecerdasan, tetapi jika tidak dibarengi dengan kecerdasan spiritual, jiwa manusia tidak akan merasakan kebahagiaan. Kecerdasan spiritual disini, bukan berarti anak tersebut mampu melakukan ritual keagamaan dengan baik, tetapi anak percaya akan adanya kekuatan nonfisik yang lebih dari kekuatan diri manusia. Sebuah kesadaran yang menghubungkan manusia dengan Tuhan lewat ruhani.

2.1         Sumber Tujuan Pendidikan
Variasi tujuan pendidikan memang penting.  Namun sebagian besar pendidik sepakat berpendapat bahwa beberapa tujuan umum juga penting. Dasar mereka adalah bahwa tabiat manusia itu satu ; artinya manusia adalah manusia dimana pun dan kapanpun. Atas dasar itu, endidik perlu mengkaji tabiat diri manusia untuk mengetahui komposisi dan potensinya yang paling penting agar dapat merealisasikan kesempurnaan insane. Dalam konteks ini, Jeans Jaques Rousseau manegaskan bahwa tujuan tertinggi pendidikan bukan sekedar membentuk tentara, hakim, atau pastor, melainkan membentuk manusia.
Diantara tujuan umum yang diterima oleh sebagian  besar pendidik, karena dipandang sebagai tujuan pendidikan disetiap masa dan tempat, ialah sebagai berikut.
a.       Realisasi diri
b.      Perkembangkan yang integrative, dan
c.       Pengembangan akal.

3.             Rumusan Tujuan Menurut Ahli Didik Islam
Allah SWT telah berfirman yang artinya: “Mengapa tidak  pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali padanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”. (QS at Taubah 122)
a.             Pandangan Ibnu Khaldun Tentang Pendidikan
Ø  Mengetahui tekhnik mengajar adalah suatu kehausan yang diterapkan dalam praktek kependidikan, yang mencakup:
a)      Mengaitkan antara metode dengan materi pelajaran,
b)      Metoda bukanlah bagian dari Ilmu atau materi pelajaran yang telah ditetapkan,
c)      Mempelajari kejiwaan anak dan tingkat-tingkat kematangan dan bakat- bakat anak.
Ibnu Khaldun berpendapat bahwa tidak cukup seorang guru hanya membekali anak dengan ilmu pengetahuan saja agar mereka menjadi orang yang berilmu pengetahuan yang menambah kemampuannya dalam dalam belajar. Akan tetapi, guru wajib memperbaiki metoda dalam penyajian ilmu kepada anak didiknya.
b.    Al Gazali
Ø Proses belajar mengajar secara manusiawi (ta’limul ansanyy) yaitu belajar memperoleh ilmu dari pengaruh eksternal seperti dari guru, masyarakat dan lingkungan alam sekitar.
Ø Proses belajar mengajar secara rabbany (ta’limur rabany); yaitu kegiatan berfikir yang timbul dari dalam diri anak. Pandangan ini menunjukan jika jika filsafat tasawufnya diarahkan pada proses belajar atau usaha mendapatkan makrifat (ilmu) dengan melalui perasaan panca indera, kemudian melalui instuisi (ilham). Adapun yang disebut dengan Ta’lim ar-rabany adalah proses belajar timbul dari dalam jiwa manusia dan dari riyadhah shadiqah (latihan yang benar) dan ilham. Sedangkan al Qabisi tidak berpaham demikian, karena beliau seorang ulama ahli fiqih dan hadis.


c.       Pandangan Islam
Uraian mengenai tabiat manusia dalam pandangan Islam daam bab ini akan dipusatkan pada tiga hal pokok. Yaitu asal usul hidup , tugas hidup, dan tujuan hidup manusia serta implikasinya pada proses pendidikan.
Dalam firman Allah SWT sebagai berikut: “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik- baik bekal adalah taqwa”. (QS. Al Baqarah 197). Jadi maksud dan tujuan dari pendidikan Islam sebagai berikut :
Ø  Agama Islam menyeru manusia supaya beriman dan bertaqwa.
Ø  Agama Islam menekankan  pentingnya ilmu pengetahuan dan menyeru manusia agar berpikir tentang kerajaan Allah.
Ø  Agama Islam menekankan amal shaleh dan menetapkan bahwa iman selalu diwujudkan dengan amal shaleh tersebut.
Ø  Agama Islam menekankan pentingnya akhlak.
d.         Tujuan Umum
Tujuan umum pendidikan Islam sinkron dengan tujuan agama Islam. Yaitu berusaha mendidik individu mukmin agar tunduk, taqwa, dan beribadah dengan baik kepada Allah, sehingga memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Dalam firman Allah sebagai berikut: “Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul diantara mereka, yang membacakan ayat- ayat-Nya kepada mereka dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah”. (QS. Al Jumah 2).
e.         Tujuan Khusus
Dari tujuan khusus ini antara lain sebagai berikut:
Ø  Mendidik individu  yang shaleh dengan memperhatikan segenap dimensi perkembangannya: ruhani, emosional, social, intelektual, dan fisik.
Ø  Mendidik anggota  kelompok social yang saleh, baik dalam keluarga maupun masyarakat muslim.
Ø  Mendidik manusia yang shaleh bagi masyarakat insan yang besar.



BAB III
PENUTUP
3.1              Kesimpulan
Pendidikan Islam mulai dilaksanakan oleh rasulullah SAW. Sebagai mubaligh yang agung ditengah masyarakat dirumah Arqam bin Al- Arqam di Mekah. Dari berbagai macam tujuan pendidikan dikemukakan diatas, kita dapat mengambil kesimpulan kepada dua macam tujuan yang prinsipial.
Bahwa setiap pribadi orang muslim beramal untuk akhirat atas petunjuk dan ilham keagamaan yang benar. Allah SWT telah berfirman: “adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhan-mu benar sama dengan orang buta? Hanya orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran”. (QS. Ar-Ra’du 19).
Dinyatakan dalam tujuan modern saat ini yang diarahkan kepada pekerjaan yang berguna (pragmatis) atau untuk mempersiapkan anak untuk menghadapi kehidupan masa depan. Uraian mengenai tabiat manusia dalam pandangan Islam daam bab ini akan dipusatkan pada tiga hal pokok. Yaitu asal usul hidup , tugas hidup, dan tujuan hidup manusia serta implikasinya pada proses pendidikan.
Dalam firman Allah SWT sebagai berikut: “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik- baik bekal adalah taqwa”. (QS. Al Baqarah 197). Jadi maksud dan tujuan dari pendidikan Islam sebagai berikut :
Ø  Agama Islam menyeru manusia supaya beriman dan bertaqwa.
Ø  Agama Islam menekankan  pentingnya ilmu pengetahuan dan menyeru manusia agar berpikir tentang kerajaan Allah.
Ø  Agama Islam menekankan amal shaleh dan menetapkan bahwa iman selalu diwujudkan dengan amal shaleh tersebut.
Ø  Agama Islam menekankan pentingnya akhlak.

DAFTAR PUSTAKA
Ø  Ahmad Sanusi, Pendidikan Alternatif: Menyentuh Aras Dasar Persoalan Pendidikan dan Kemasyarakatan, Bandung, Program Pascasarjana IKIP, 1998.
Ø  Azyumardi Azra, Esai-Esai Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam, Jakarta; Logos Wacana Ilmu, 1999.
Ø  Abiding ibn Rusn, Pemikiran Al Gazali Tentang Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.
Ø  Amrullah Ahmad, Kerangka Dasar Masalah Paradigma Pendidikan Islam, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1998.
Ø  Abu Ahmadi, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Bandung: PN. Armico, 1985.


0 Komentar:

Post a Comment

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online