Sponsor

Sunday, September 3, 2017

Makalah perkembangan sosial

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan yang terjadi pada anak meliputi segala aspek kehidupan yang merekajalani baik bersifat fisik maupun non fisik. Perkembanmgan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Menurut keyakinan tradisional sebagian manusia dilahirkan dengan sifat sosial dan sebagian lagi tidak. Orang yang lebih banyak merenungi diri dan lebih suka menyendiri daripada bersama-sama dengan orang lain atau introvert, secara alamiah memang sudah bersifat demikian. Mereka yang bersifat sosial dan pikirannyalebih banyak tertuju pada pada hal-hal diluar dirinya atau ekstrovert, juga sudah bersikap seperti itu karena alamiah yaitu faktor keturunan. Sedangkan orang yang menentang masyarakat yaitu orang yang antisosial, dan orang yang biasanya menjadi penjahat, diyakini oleh masyarakat tradisional sebagai warisan dari pada salah satu sifat buruk yang dimiliki oleh orang tuanya.
Hanya sedikit bukti yang menenjukan bahwa orang dilahirkan dalam keadaan sudah bersifat sosial, tidak sosial dan antisosial, dan banyak bukti sebaliknya yang menunjukan bahwa mereka bersifat demikian karena hasil belajar. Akan tetapi, belajar menjadi pribadi yang sosial tidak dapat dicapai dalam waktu singkat. Anak-anak akan belajar searah dengan daur (siklus), dengan periode kemajuan yang pesat diikuti oleh garis mendatar (plateau). Pada garis mendatar ini hanya terdapat sedikit kemajuan dalam diri anak. Periode kemajuan yang pesat bahkan kadang-kadangdiikuti oleh tahap kemunduran ketingkat perilaku sosial yang rendah. Seberapa cepat anak dapat meningkat kembali dari garis mendatar itu sebagian besar bergantung pada kuat lemahnya motivasi mereka untuk bermasyarakat.
Ketika berakhirnya masa kanak-kanak, sebagian besar anak masih sangat kurang merasa puas dengan kemajuan yang mereka peroleh dalam segi perkembangan sosial. Halini benar sekalipun perkembangan mereka normal. Sejumlah studi tentang sumber ketidak bahagiaan yang dilaporkan oleh para remaja, banyak memberikan perhatian terhadap masalah sosial. Seperti dalam hal kemampuan bergaul, cara memperlakukanteman agar terhindar dari pertengkaran dan putusnya persahabatan, cara bersikapyang luwes dalam situasi sosial, dan cara mengembangkan kemampuan memimpin. Danpara remaja menganggap bahwa mereka belum menguasai dan memiliki kemampuan yangcukup dalam hal-hal tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun pembahasan yang akan dibahas dalam makalah perkembangan sosial ini dianta
ranya adalah sebagai berikut:
1. Apakah esensi (definisi) perkembangan sosial?
2. Bagaimana karakteristik teori yang terdapat pada perkembangan sosial?
3. Bagaimana bentuk bentuk tingkah laku sosial pada anak ?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial seorang anak?
5. Adakah hazard dalam proses perkembangan sosial anak!
6. Bagaimana pengaruh perkembangan sosial terhadap tingkah laku anak?
7. Bagaimana cara mengoptimalkan kemampuan perkembangan sosial seorang anak?
C. BATASAN MASALAH
Dalam makalah ini, permasalahan yang dibahas hanya seputar perkembangan anak dalam aspek sosial. Adapun pembahasannya dibatasi pada perkembangan sosial dan penyesuaian sosial yang terjadi pada masa anak-anak.
D. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas matakuliah Psikologi Perkembangan. Selain itu tujuan penulisan makalah ini juga sebagai bahan belajar bagi kita untuk lebih mengenal tentang perkembangan sosial pada masa anak-anak, seperti :
1. Memahami hakikat dari perkembangan sosial anak.
2. Mengetahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak.
3. Menemukan hazard-hazard yang terjadi dalam proses perkembangan sosial.
4. Dan dapat memahami tentan cara pengoptimalan kemampuan perkembangan sosial seorang  anak.
E. PENDEKATAN PENULISAN
Adapun pendekatan yang dilakukan dalam penulisan makalah perkembangan sosial iniyaitu dengan cara pengumpulan data dari berbagai sumber buku dan dari beberapasumber yang diambil dari hasil searching melaui internet. Makalah ini terdiri dari empat bagian, yitu pendahuluan yang meliputi; latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, dan pendekatan penlisan. Isi yang meliputi,definisi, karakteristik teori, esensi sosialisasi, bentuk tingkah lahu sosial,faktor yang mempengaruhu perkembangan, hazard, pola perilaku serta pengoptimalanperkembangan sosial anak. Pada bagian selanjutnya akan berisi tentang analisiskasus. Dan pada bagian terakhir akan dibahas tentang kesimpulan dan saran sertadaftar pustaka.

BAB II
PERKEMBANGAN SOSIAL

A. DEFINISI PERKEMBANGAN SOSIAL
Menurut Hurlock perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang
sesuai dengan tuntutan sosial dengan berprilaku yang dapat diterima secara sosial, memenuhi tuntutan yang diberikan oleh kelompok sosial, dan memiliki sikap yang positif terhadap kelompok sosialnya.
Syamsu Yusuf (2007) menyatakan bahwa Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagaoproses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dantradisi ; meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama.
B. KARAKTERISTIK TEORI
Menurut Erik H. Erikson (1963), perkembangan sosial terbagi menjadi beberapa tahapan yaitu:
a. Infancy (0-1 tahun) ? Trust VS Mistrust
b. Early childhood (1-3 tahun) ? Autonomy VS Shame, doubt
c. Preschool age (3-6 tahun) ? Inisiative VS Guilt
d. School age (6-12 tahun) ? Industry VS Inveriority
e. Adolescence (12-20 tahun) ? Identity VS Identity confusion
f. Young adulthood (20-30 tahun) ? Intimacy VS Isolation
g. adulthood (30-65 tahun ) ? Generativy VS Stagnation
h. Senescence (>65 tahun)? Ego integrity VS Despair
C. ESENSI SOSIALISASI
Sikap anak-anak terhadap orang lain dalam bergaul sebagian besar akan sangat ter
gantung pada pengalaman belajarnya selama tahun-tahun awal kehidupan, yang merupakan masa pembentukan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Makaada empat faktor yang mempengaruhinya :
Pertama, kesempatan yang penuh untuk bersosialisasi adalah penting bagi anak-anak, karena ia tidak dapat belajar hidup bersosialisasi jika kesempatan tidak dioptimalkan. Tahun demi tahun mereka semakin membutuhkan ksempatan untuk bergaul dengan banyak orang, jadi tidak hanya dengan anak yang umur dan tingkat perkembangannya sama, tetapi juga dengan orang dewasa yang umur dan lingkungannya yang ber beda.
Kedua, dalam keadaan bersama, anak tidak hanya harus mampu berkomunikasi dalam kata-kata yang dapat dimengerti orang lain, tetapi juga harus mampu berbicara tentang topik yang dapat dipahami dan dapat menceritakannya secara menarik kepada orang lain. Perkembangan bicara merupakan hal yang terpenting bagi perkembangan sosialisasi anak.
Ketiga, anak akan belajar bersosialisasi jika mereka mempunyai motivasi untuk melakukannya. Motivasi ini sangat bergantung pada tingkat kepuasaan yang diberikankelompok sosialnya kepada anak. Jika mereka memperoleh kesenangan melalui hubungan dengan orang lain, mereka akan mengulangi hubungan tersebut.
Keempat, metode belajar yang efektif dengan bimbingan yang tepat adalah penting.Dengan metode coba ralat, anak akan mempelajari beberapa perilaku yang pentingbagi perilaku sosialnya.
D. BENTUK-BENTUK TINGKAH LAKU SOSIAL
Dalam perkembangan menuju kematangan sosial, anak mewujudkan dalam bentuk-bentuk
interkasi sosial diantarannya :
1. Pembangkangan (Negativisme)
Bentuk tingkah laku melawan. Tingkah laku ini terjadi sebagai reaksi terhadap penerapan disiplin atau tuntutan orang tua atau lingkungan yang tidak sesuai dengan kehendak anak. Tingkah laku ini mulai muncul pada usia 18 bulan dan mencapai puncaknya pada usia tiga tahun dan mulai menurun pada usia empat hingga enam tahun.
Sikap orang tua terhadap anak seyogyanya tidak memandang pertanda mereka anak yang nakal, keras kepala, tolol atau sebutan negatif lainnya, sebaiknya orang tuamau memahami sebagai proses perkembangan anak dari sikap dependent menuju kearahindependent.
2. Agresi (Agression)
Yaitu perilaku menyerang balik secara fisik (nonverbal) maupun kata-kata (verbal). Agresi merupakan salah bentuk reaksi terhadap rasa frustasi ( rasa kecewa karena tidak terpenuhi kebutuhan atau keinginannya). Biasanya bentuk ini diwujudkandengan menyerang seperti ; mencubut, menggigit, menendang dan lain sebagainya.
Sebaiknya orang tua berusaha mereduksi, mengurangi agresifitas anak dengan cara
mengalihkan perhatian atau keinginan anak. Jika orang tua menghukum anak yang ag
resif maka egretifitas anak akan semakin memingkat.
3. Berselisih (Bertengkar)
Sikap ini terjadi jika anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap atau perilaku anak lain.
4. Menggoda (Teasing)
Menggoda merupakan bentuk lain dari sikap agresif, menggoda merupakan serangan mental terhadap orang lain dalam bentuk verbal (kata-kata ejekan atau cemoohan) yang menimbulkan marah pada orang yang digodanya.
5. Persaingan (Rivaly)
Yaitu keinginan untuk melebihi orang lain dan selalu didorong oleh orang lain. Sikap ini mulai terlihat pada usia empat tahun, yaitu persaingan prestice dan pada usia enam tahun
semangat bersaing ini akan semakin baik.
6. Kerja sama (Cooperation)
Yaitu sikap mau bekerja sama dengan orang lain. Sikap ini mulai nampak pada usia tiga tahun atau awal empat tahun, pada usia enam hingga tujuh tahun sikap ini semakin berkembang dengan baik.
7. Tingkah laku berkuasa (Ascendant behavior)
Yaitu tingkah laku untuk menguasai situasi sosial, mendominasi atau bersikap bossiness. Wujud dari sikap ini adalah ; memaksa, meminta, menyuruh, mengancam dan
sebagainya.
8. Mementingkan diri sendiri (selffishness)
Yaitu sikap egosentris dalam memenuhi interest atau keinginannya
9. Simpati (Sympaty)
Yaitu sikap emosional yang mendorong individu untuk menaruh perhatian terhadap o
rang lain mau mendekati atau bekerjasama dengan dirinya.
E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIAL
Perkembangan sosial anak dipengaruhi beberapa faktor yaitu :
1.      Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagaiaspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata carakehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga, pola pergaulan, etika berinteraksi dengan orang lain banyakditentukan oleh keluarga.
2.      Kematangan
Untuk dapat bersosilisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik dan psikis sehingga mampu mempertimbangkan proses sosial, memberi dan menerima nasehat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional, disamping itu kematangan dalam berbahasa juga sangat menentukan.
3.      Status Sosial Ekonomi
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi keluarga dalam masyarakat. Perilaku anak akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya.
4.      Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, anak memberikan warna kehidupan sosial anak didalam masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang akan datang.
5.      Kapasitas Mental : Emosi dan Intelegensi
Kemampuan berfikir dapat banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Perkembangan emosi perpengaruh sekali terhadap perkembangan sosial anak. Anak yang berkemampuan intelek tinggi akan berkemampuan berbahasa dengan baik. Oleh karena itu jika perkembangan ketiganya seimbang maka akan sangat menentukan keberhasilan perkembangan sosial anak.
F. HAZARD PADA PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK
1. Periode Perkembangan dalam Kandungan (Pra-Natal)
Pada masa periode ini, beberapa problem sosial dialami secara tidak langsung yaitu melalui perantara ibu yang hamil. Problem sosial yang dialami oleh ibu hamiljuga dirasakan secara tidak langsung oleh anak pada masa pra natal. Salah satu problem sosial ini adalah: keadaan emosi seorang ibu.
Maksudnya adalah keadaan emosi yang dialami juga dirasakan oleh ibu, entah karena disebabkan terjadi masalah dengan suami, ataupun masalah sosial mengenai kehamilan ibu (hamil diluar nikah). Perubahan emosi pada ibu hamil menurut penelitianmenyebabkan susunan saraf otonom akan melepaskan beberapa zat kimiawi ke dalamaliran darah, sehingga metabolisme dalam tubuh akan mengalami perubahan. Denganbegitu, akan terjadi perubahan sistem sirkulasi pada janin, dan akan menggangguperkembangan janin. Apabila hal ini terjadi dapat mempengaruhi emosi janin, karena emosi janin sangat dipengaruhi oleh kondisi ibu saat mengandung.
2. Periode Perkembangan Masa bayi
Periode masa bayi berlangsung saat bayi berusia 2 minggu hingga usia 2 tahun. Pada masa ini, bayi banyak melakukan eksplorasi terhadap banyak hal. Dimana terdapat berbagai resiko, untuk itu dalam masa ini bayi masih sangat ketergantungan terhadap orang lain. Untuk itu, dalam masa ini juga bayi sangat mudah dipengaruhioleh lingkungan yang diterimanya. Dan juga masa ini juga menjadi dasar dalam masa mendatang, untuk itu pengaruh sosial yang diterima bayi haruslah memberikan contoh yang baik.
3. Periode Perkembangan Masa Kanak-kanak
Pada masa ini berlangsung pada usia 2 tahun sampai 11 tahun, dimana perkembangandaya pengamatan dan masa keindahan sedang berkembang. Masa ini anak suka mengamati dunia luarnya, serta suka mendengar cerita yang sesuai dengan fantasinya.
Dalam masa ini, merupakan masa dimana anak belajar atau menyukai bergabung dalamsebuah kelompok. Diawali dengan keinginan kontak sosial dengan anak lain dan bermain. Masa ini juga sering disebut sebagai masa bermain, karena anak lebih senang untuk bermain-main dengan anak-anak lain. Pola perilaku sosial yang sering dimunculkan pada anak adalah negativisme, agresif, berkuasa, memikirkan diri sendiri, mementingkan diri sendiri, merusak, pertentangan seks dan prasangka. Perilaku sosial pada anak muncul disebabkan dengan meniru perilaku orang lain, belajarmodel, reinforcement dari teman.
G. PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP TINGKAH LAKU
Dalam perkembangan sosial anak, mereka dapat memikirkan dirinya dan orang lain.Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri, yang sering mengarah kepenilaian diri dan kritik dari hasil pergaulannya dengan orang lain. Hasil pemikiran dirinyatidak akan diketahui oleh orang lain, bahkan sering ada yang menyembunyikannya atau merahasiakannya.
Pikiran anak sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain, termasuk kepada orang tuanya. Kemampuan abstraksi anak sering menimbulkan kemampuan mempersalahkan kenyataan dan peristiwa-peristiwa dengan keadaan bagaimana yang semstinya menurut alam pikirannya.
Disamping itu pengaruh egoisentris sering terlihat, diantaranya berupa :
1.            Cita-cita dan idealism yang baik, terlalu menitik beratkan pikiran sendiri, tanpa memikirkan
akibat labih jauh dan tanpa memperhitungkan kesulitan praktis yang mungkin menyebabkan tidak berhasilnya menyelesaikan persoalan.
2.            Kemampuan berfikir dengan pendapat sendiri, belum disertai pendapat orang lain dalam penilaiannya.
Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta dalam menghadapi pendapat orang lain, maka sikap ego semakin berkurang dan diakhir masa remaja sudah sangat kecil rasa egonya sehingga mereka dapat bergaul dengan baik.
H. CARA MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK
Senam bayi adalah suatu kegiatan yang bisa juga dikatakan sebagai bentuk permainan gerakan pada bayi. Tujuannya untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, serta kemampuan pergerakan bayi secara optimal.
Kemampuan sosialnya, dengan memberikan dukungan untuk bersosialisasi dan melatihanak agar terampil melakukan interaksi dan komunikasi. Anak diberi kesempatan untuk dapat bergaul
dengan orang lain dan tidak terlalu memberikan perlindungan yang berlebihan.
 BAB III
KASUS

A. Permasalahan yang Mungkin Muncul
Terdapat berbagai kemungkinan permasalahan yang mungkin muncul pada aspek perkembangan sosial ini diantaranya adalah:
* Kurangnya kerjasama dari pihak keluarga untuk mengembangkan aspek sosial sang anak
(no cooperative)
* Adanya faktor genetik yang menghambat atau bahkan tidak mampu untuk bersosialisasi,
seperti, diskriminasi karena cacat atau kurangnya komunikasi karena tuna wicara.
* Pola asuh yang salah dari orang tua, pola asuh dapat berdampak besar dalam aspek sosial anak di masa depannya, seperti contoh, jika seorang anak diasuh denganpolaringan tangan atau sedikit kesalahan langsung memakai fisik akan menjadikan anak tersebut ringan tangan juga dan kurang mendapat respon dalam sosialnya
B. Deskripsi Kasus
Pada tahun 2007 di Cekoslavia terjadi sebuah peristiwa yang menggemparkan seluruh negri tersebut. Ondra, seorang anak laki-laki berumur 8 tahun dikurung di ruang sempit tak berjendela, tanpa pakaian sehelai pun, dan dengan keadaan tangan dan kaki terikat, kekurangan makanan dan dehidrasi serta terpaksa harus memakan muntahannya sendiri. Diatas semua itu, dia bukan diculik, ataupun disiksa oleh orang asing, namun oleh ibunya sendiri. Ibunya yang mempunyai 2 anak lain, dan berkerja dalam penelitian psikologi anak yang sering menangani anak-anak autis.
 Ondra sendiri mempunyai masalah dengan pendengarannya, hal itu membuat ibunya mudahuntuk mengajukan permohonan Homeschooling ke sekolah lamanya. Tidak ada yang merindukan Ondra di sekolah lamanya, atau dimanapun, karena dari awal, ibunya sudah melarang Ondra untuk bergaul dengan siapapun. Keberadaannya dalam penahanan ibunya sendiri berlangsung cukup lama, sampai suatu saat, tetangganya membeli sebuah alat komunikasi radio, dan menangkap frekuensi aneh yang bersuarakan seseorangmeminta tolong. Suara itu berasal dari merk radio yang sama yang digunakan Ibutersebut untuk berkomunikasi dengan Ondra di basement. Dehidrasi dan shock, anakberumur 8 tahun itu langsung dilarikan ke rumah sakit. Kedua saudaranya dibawake panti asuhan. Tak berapa lama, Ondra juga bergabung dengan mereka. Tapi seorang psikologis anak, Dita Pokorna, menjelaskan bahwa ketiga anak itu mengalami trauma yang sangat hebat.
Kau bisa melihat Ondra sangat ketakutan akan segala hal, dan dia benar-benar ngeri pada tempat gelap. Dan pada saat ia akan mulai bergaul lagi dengan teman-temannya, pasti akan banyak reaksi-reaksi abnormal berkenaan dengan masa lalunya yang buruk.
Belum jelas apa motif dari Natasha, Ibu Ondra mengenai kenapa ia menyiksa anaknya berkenaan karena Natasha tidak bisa diinterogasi dan memilih untuk menutup mulutnya. Sedangkan ketiga anak itu juga tidak dapat ditanyai banyak hal. Begitu berhadapan dengan orang dewasa yang mereka tidak kenal, mereka akan mulai gemetarhebat, dan menunjukkan ketakutan yang tidak biasa. Hal yang sama juga terjadi dengan dua anak lainnya, walau tidak separah apa yang dialami Ondra. Ketiga anak tersebut mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan menyampaikan pendapatnya kepada orang lain. Gangguan psikis, serta trauma yang besar seperti yang mereka alami akan menjadi gangguan untuk mereka bersosialisasi pada masa depan nantinya.
Sekarang, Ondra dan satu saudara angkatnya, Kamishca masih dalam tahap perawatandi rumah sakit kejiwaan di Ceko, sedangkan satu saudara laki-laki lainnya, mulai dapat bersekolah walaupun harus masuk ke sekolah luar biasa.
The accused Klara Mauerova with the now-escaped adopted daughter Anna, photo: CTKOndra pasca penyiksaan
C. Analisis Kasus
Dari kasus diatas, Ondra, sang anak mengalami taruma yang berat terhadap dunia luar dikarenakan dikurung selama beberapa tahun di tempat yang gelap oleh ibunyasendiri. Sebelumnya juga dia tidak diizinkan untuk bergaul dengan teman-temannyadi sekolah lamanya oleh ibunya yang membuatnya kurang dlam berkomunikasi. Karena apa yang dilakukan oleh ibunya tersebut Ondra mengalami shock dan trauma yangberat dan kesulitan untuk berkomunikasi karena kurang stimulus/pelatihan, dikarenakan perlakuan itu juga dia kurang mendapatkan basic trust dari orang tuanya yang menyebabkan dia tidak percaya dengan orang lain. Perilaku-perilaku abnormal ini terjadi karena pola asuh anak yang salah dilakukan oleh orangtuanya yang mengakibatkan anaknya mengalami kemunduran dan kesulitan untuk bersosialisasi.
 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial dengan berprilaku yang dapat diterima secara sosial, memenuhi tuntutan yang diberikan oleh kelompok sosial, dan memiliki sikap yang positif terhadap kelompok sosialnya. Sikap anak-anak terhadap orang lain dalam bergaul sebagian besar akan sangat tergantung pada pengalaman belajarnya selama tahun-tahun awal kehidupan, yang merupakan masa pembentukan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Perkembangan sosial anak dimulai dimulai sejak dini pada masakanak-kanak dengan munculnya senyuman sosial. reaksi sosial pertama terjadi padabayi yang ditujukan pada orang dewasa, kemudian pada bayi lain kemudian pada anak-anak. Pola perilaku sosial yang dibina pada masa tersebut merupakan landasanbagi perkembngan sosial kemudian.
Perkembangan sosial akhir masa kanak-kanak ditandai dengan masuknya anak ke kelas satu SD. Pada masa ini biasanya orang tua akan memberikan hanya sedikit waktunya untuk berinteraksi dengan anak, sosialisasi di sekolah pada umumnya terjadi atas dasar interest dan aktvitas bersama, lebih banyak meluangkan waktu untuk teman sebaya dan mulai membentuk hub. peer group (geng) yaitu usaha yang pada saatitu kesadaran sosial berkembang pesat dan telah menjadi pribadi sosial yang merupakan salah salah satu tugas perkembangan yang utama dalam periode ini dan akanlebih cenderung membentuk hubungan dengan teman perempuan.
Gang pada masa kanak-kanak merupakan suatu kelompok yang spontan dan tidak mempunyai tujuan yang diterima secara sosial. Gang merupakan usaha anak untuk menciptakan suatu masyarakatyang sesuai bagi pemenuhan kebutuhan mereka. Gang memberikan pembebasan dari pengawasan orang dewasa. Namun gang juga merupakan modal bagi konsep diri yang baik.
Bahkan anak yang tidak menjadi anggota gang akan terlantar dalam segi pengaruh sosialisasi ini dan kemungkinan besar akan mengembangkan konsep diri yang kurang baik.
SARAN
Saat ini banya bahaya dalam proses menuju perkembangan sosial yang umumnya dapatdikendalikan jika diketahui pada saat yang tepat dan jika dilakukan langkah perbaikan untuk menguranginya sebelum menjadi kebiasaan dan menimbulkan reputasi yang kurang baik. Karena itu sebaiknya orang tua benar-benar memperhatikan perkembangan anak sampai ia mampu untuk membedakan dan memilih mana yang baik dan burukuntuk dirinya (dewasa).
Tetapi tidak dengan bersikap otoriter terhadap anak, supaya anak merasa lebih nyaman dan tidak takut untuk menceritakan konflik-konflikyang terjadi selama masa perkembangannya.

DAFTAR PUSTAKA
Hurlock B Elizabeth, Developmental Psychology; Mc Grow Hill, Inc, 1980, Alih Bahasa,
Istiwidayanti dan suedjarwo, Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang Rentang
Kehidupan, Jakarta, Erlangga, tt.
Hurlock B Elizabeth, Child Developmental; Mc Grow Hill, Inc, 1978, Alih Bahasa,dr. Med.
Meitasari Tjandrasa dan Dra. Muslichah Zarkasih, Perkembangan Anak, Jakarta, Erlangga, tt.
Santrock, John W, Life-Span Development, WM, C Brown Comunication, Inc, 1995, Alih
bahasa Achmad Chusairi, S.PSI, Perkembangan Masa Hidup Jilid I, Jakarta, Erlangga, 2002.
http://h4md4ni.wordpress.com/perkembang-anak/


0 Komentar:

Post a Comment

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online