TEOLOGI (ILMU
KALAM)
PENGERTIAN
DAN OBJEK KAJIANNYA
•Ilmu Kalam
atau disebut juga ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas dasar-dasar ajaran
agama (islam
•Objek
kajiannya meliputi : keyakinan (akidah) atau keimanan kepada
Tuhan, perbuatan dan sifat-sifat Tuhan, Keadilan, Kekuasaan dan Kehendak
Tuhan dan Fungsi Akal dan Wahyu.
2.PEMIKIRAN
AKHLAK TASAWUF
PENGERTIAN DAN
OBJEK KAJIANNYA
•Akhlak adalah
sifat yang tertanam dalam jiwayang menimbulkan macam-macam perbuatan yang
mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
•Objek
Kajiannya adalah perbuatan manusia, Norma atau aturan yang dijadikan untuk
mengukur perbuatan dari segi baik dan buruk.
SEJARAH MUNCULNYA
ILMU KALAM
1.Berawal dari
adanya perpecahan politik di kalangan umat islam, antara Ali Ibn AbiThalib
dengan Muawiyyah Ibn Abi Sufyan yang mengakibatkan perang, peristiwa
ini mengakibatkan munculnya tiga kelompok, yaitu khawarij, Pengikut
Ali (Syi’ah), dan pengikut Muawiyyah.
2.Masuknya
pengaruh filsafat Yunani ke dalam pemikiran umat islam yang menyebabkan
masuknya unsure logika dalam persoalan teologi.
3.Perbedaan
politik ini kemudian berlanjut pada perbedaan dalam hal keyakinan,
diantaranya :
lStatus orang
mukmin yang melakukan dosa besar
lPersoalan
tentang kehendak dan perbuatan manusia.
Status Orang
Mukmin yang Melakukan
Dosa Besar
Dosa Besar
Khawarij:
Pelaku dosa
besar
berstatus
kafir
Murji’ah:
Pelaku dosa
besar
Tetap
berstatus
mukmin
Mu’tazilah:
Pelaku dosa
besar
Posisinya
antara
mukmin dan
kafir
Persoalan
tentang kehendak dan perbuatan manusia
1. Qadariyah:
Manusia memiliki kebebasan berbuat dan memiliki kemampuan untuk
melaksanakan perbuatannya (free will & free act)
Jabariyah:
Manusia tidak memiliki kebebasan berbuat, perbuatan manusia pada
hakikatnya adalah perbuatan Tuhan (fatalism/predestination)
nALIRAN
MU’TAZILAH
Aliran
Mu’tazilah yaitu aliran yang menekankan
pada
penggunaan akal dalam persoalan teologi.
Tokohnya
adalah Wasil Ibn Ata’
B.Pemikirannya
:
# Pelaku dosa
besar berstatus antara mukmin
dan
kafir
# Manusia
memiliki kebebasan berkehendak
(qadariyah)
# Meniadakan
Sifat-Sifat Tuhan bukan suatu
yang
mewujud tersendiri di luar zat.
# Al-qur’an
adalah makhluk (diciptakan).
# Akal
memiliki kemampuan mengetahui adanya Tuhan, kewajiban mengetahui
Tuhan, mengetahui baik & buruk, serta kewajiban melakukan perbuatan
baik dan meninggalkan perbuatan buruk.
# Fungsi Wahyu
untuk memberi penjelasan tentang rincian hukum-hukum dan upah/balasan yang
akan diterima manusia di akhirat .
Wahyu bersifat
konfirmatif.
nALIRAN
AHLUSSUNNAH
WALJAMA’AH
nYaitu aliran
yang berpegang pada sunnah Nabi dan mayoritas umat islam.
nAliran ini
terdiri dari dua Kelompok
A.
Aliran Asy’ariyah (Abu Hasan Al
Asy’ari)
B.
Aliran Maturidliyah (Abu Mansur
Al-Maturidli)
Pemikiran-pemikirannya
:
A. Pemikiran
aliran Asy’ariyah :
•Pelaku dosa
besar tetap berstatus mukmin.
•Perbuatan
manusia diciptakan tuhan (Jabariyah).
“Manusia
memiliki Kasb (daya yang diciptakan dalam diri manusia untuk mewujudkan
perbuatan
•Tuhan
memiliki sifat-sifat yang qodim, yang identik dengan zat Tuhan.
•Alqur’an
qadim, bukan makhluk
•Akal yang
mampu mengetahui Tuhan, tetapi tidak mengetahui kewajiban-kewajiban, (perbuatan
baik dan buruk)
•Fungsi wahyu:
memberikan informasi/pengetahuan tentang kewajiban manusia. Jika tidak ada
wahyu manusia tidak tahu kewajiban.
B. Pemikiran
aliran Maturidliyah :
•Kesamaan
dengan asy’ariayah alam hal pelaku dosa besar, sifat Tuhan, & al-qur’an
bersifat qadim
•Perbedaannya
dalam hal
•1. perbuatan
manusia ( fahamnya qadariyah)/sama dengan Mu’tazilah.
•2. Akal mampu
mengetahui adanya Tuhan, kewajiban mengetahui Tuhan, dan tahu baik-buruk.
•3. Fungsi
Wahyu: untuk memberi informasi tentang melaksanakan dan meninggalkan
perbuatan baik/buruk.
0 Komentar:
Post a Comment