Sponsor

Saturday, August 26, 2017

Makalah Filsafat Ilmu " Hubungan Pengetahuan Dengan Filsafat

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt., karena berkat hidayah-Nya penulis dapat menyusun makalah yang berjudul’Pengertian Pengetahuan” ini . shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. , yang telah memberikan suri tauladan yang baik bagi umatnya.
Selain rasa syukur kepada Allah Swt., penulis tidak lupa ucapkan terimakasih kepada :
1.        Bapak Ahmad Agung, M.Pd.I selaku dosen mata kuliah Filsafat Ilmu.
2.        Teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
3.        Saudara serta keluarga yang telah membantu mencari buku-buku referensi yang diperlukan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Terlepas dari kekurangan-kekurangan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya serta bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya. Amien.




Ciamis, Pebruari 2012
                                                                                                                   Penulis             







DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I  PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2.   Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3.   Tujuan Masalah.......................................................................................... 1
1.4.   Sistimatika Penyusunan ............................................................................ 2
BAB II  PEMBAHASAN
2.1   Pengertian Pengetahuan ........................................................................... 3
2.2   Pengertian dari Para Ahli .................................................................. ....... 6
2.3   Hubungan Pengetahuan dengan Filsafat ......................................... ........ 8
BAB III KESIMPULAN
3.1   Kesimpulan .............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang
Ilmu merupakan salah satu yang wajib dicari dan dituntut dalam agama islam. Dan salah satu yang menjadi pokok yang mempelajari segala ilmu adalah filsafat ilmu, dan apa yang disajikan dalam materi filsafat ilmu hanyalah merupakan garis besar materi mata kuliah. Oleh karena itu, banyak ilmu yang mempelajari filsafat. Antara lain filsafat umum, pendidikan dan lain-lain. Dan ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran tentang Tujuan Pendidikan Dalam Prespektif Islam, yang dikaji dalam mata pelajaran Filsafat Ilmu.

1.2.      Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang harus kami pecahkan dalam penyusunan makalah ini adalah :
1.     Apa yang dimaksud pengetahuan?
2.     Tujuan dari pengetahuan ?
3.     Pengertian pengetahuan menurut para ahli ?

1.3.      Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1.    Untuk menambah pengetahuan penyusun tentang   pengertian dan tujuan pengetahuan.
2.     Untuk memenuhi tugas kelompok mata kulian Filsafat Ilmu.
1.4.


      Sistimatika Penyusunan
Bab I membahas tentang pendahuluan dalam pembuatan makalah ini, yang didalamnya meliputi Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penyusunan dan Sistimatika Penyusunan makalah.
Bab II  membahas tentang pengertian dan Tujuan Pengetahuan menurut para ahli dan pembagiannya.
Bab III Berisi kesimpulan dari hasil pembahasan makalah yang kami buat.


BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

1.             Pengertian Pengetahuan
Jika dilihat dari pengertian yang di paparkan oleh para ahli, ada perbedaan yang saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.
a.       Poedjawijata (1963:5) : pengetahuan adalah yang tidak amat sadar yang berlaku umum, tetap dan pasti terutama untuk keperluan sehari-hari.
b.      M.J. Langeveld (1955:29): yaitu kesatuan antara subyek yang mengetahui dan obyek yang diketahui. Suatu kesatuan dalam mana obyek itu dipandang oleh subyek sebagai yang dikenalinya.
c.       Ending Saifuddin Anshary (1980:14): pengenalan subyek atas obyek secara tidak amat sadar, namun sangat berguna dalam kehidupan dan menghidupan sehari-hari yang diperoleh berdasarkan pengalaman.
d.      Jujun S Surisumantri (1998:14): mengklasifikasikan kedalam tiga golongan: Pengetahuan tentang baik dan buruk disebut etika, Pengetahuan tentang yang indah dan jelek disebut estetika, Pengetahuan tentang yang benar dan salah disebut logika.
e.       Ensiklopedia Islam (11, 1993) dibedakan kedalam dua jenis :
Ø  Pengetahuan (knowledge) yang diperoleh dari seluruh bentuk upaya kemanusiaan. Contoh: perasaan, pikiran, pengalaman, panca indera,dan intuisi untuk mengetahui sesuatu tanpa memperhatikan obyek maupun metode dan kegunaannya.
Ø  Pengetahuan ilmiah, (science) merupakan keseluruhan bentuk upaya kemanusiaan untuk mengetahui sesuatu, tetapi dengan memperhatikan obyek yang ditelaah, metode yang digunakan serta kegunaannya. Memperhatikan obyek ontologism, landasan epistemulogis, dan aksiologis.
(Tim Dosen Pendidikan Agama Islam Universitas Gadjah Mada :2006, Pendidikan Agama Islam (edisi revisi) Badan Penerbit Filsafat UGM, Yogyakarta.)
f.       A.M. Saefuddin (1998:30) pengertian pengetahuan ada tiga jenis yaitu:
Ø  Pengetahuan inderawi (knowledge) yang meliputi semua fenomena yang dapat dijangkau langsung oleh panca indera. Batasnya: sesuatu yang tidak dapat ditangkap panca indera. Pengetahuan ini merupakan tangga untuk melangkah ke jejang ilmu.
Ø  Pengetahuan keilmuan (science) meliputi semua fenomena yang dapat diteliti dengan riset atau eksperimen sehingga apa yang berada dibalik knowledge bisa terjangkau.
Ø  Pengetahuan falsafi adalah yang mencakup segala phenomena yang tidak dapat diteliti, tetapi dapat dipikirkan. Batasnya adalah alam. Bahkan dapat menembus apa yang diluar alam itu sendiri yaitu tuhan.
g.      Endang Saefuddin Anshari (1987:45) :
Ø  Pengetahuan biasa adalah pengetahuan tentang hal-hal yang biasa yang sehari-hari yang disebut (pengetahuan).
Ø  Pengetahuan Ilmiah adalah pengetahuan yang mempunyai system dan metode tertentu yang disebut ilmu pengetahuan.
Ø  Pengetahuan filosofis: adalah pengetahuan keagamaan, tentang agama, tentang pemberitahuan dari Tuhan.
2.2.      Hubungan Filsafat dengan Ilmu Pengetahuan
Menurut Henderson, memberikan gambaran antara filsafat dengan ilmu antara lain sebagai berikut:
Jika dalam ilmu atau science menggunakan metode eksperiment yang dikontrol sebagai cara kerja dan sifat terpenting menguji sesuatu dengan menggunakan penginderaan. Sedangkan dalam filsafat menggunakan semua penemuan ilmu pengetahuan menguji sesuatu berdasarkan pengalaman dengan memakai pikiran.
Semua ilmu sudah dibicarakan dalam filsafat. Bahkan beberapa ilmu pengetahuan lahir dari filsafat, berarti ilmu yang memisahkan diri filsafat. Misalnya matematika, astronomi, fisika, kimia, biologi, psikologi, dan sosiologi. Ilmu bersifat analitis, ilmu pengetauan hanya menggarap salah satu lapangan pengetahuan sebagai salah satu objek formalnya. Sedangkan filsafat, belajar dari ilmu pengetahuan dengan menekankan keseluruhan dari sesuatu, karena keseluruhan mempunyai sifat sendiri yang tidak ada pada bagian-bagiannya.



BAB III
PENUTUP
1.1              Kesimpulan
Pendidikan Islam mulai dilaksanakan oleh rasulullah SAW. Sebagai mubaligh yang agung ditengah masyarakat dirumah Arqam bin Al- Arqam di Mekah. Dari berbagai macam tujuan pendidikan dikemukakan diatas, kita dapat mengambil kesimpulan kepada dua macam tujuan yang prinsipial.
Bahwa setiap pribadi orang muslim beramal untuk akhirat atas petunjuk dan ilham keagamaan yang benar. Allah SWT telah berfirman: “adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhan-mu benar sama dengan orang buta? Hanya orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran”. (QS. Ar-Ra’du 19).
Dinyatakan dalam tujuan modern saat ini yang diarahkan kepada pekerjaan yang berguna (pragmatis) atau untuk mempersiapkan anak untuk menghadapi kehidupan masa depan. Uraian mengenai tabiat manusia dalam pandangan Islam daam bab ini akan dipusatkan pada tiga hal pokok. Yaitu asal usul hidup , tugas hidup, dan tujuan hidup manusia serta implikasinya pada proses pendidikan.
Dalam firman Allah SWT sebagai berikut: “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik- baik bekal adalah taqwa”. (QS. Al Baqarah 197). Jadi maksud dan tujuan dari pendidikan Islam sebagai berikut :
Ø  Agama Islam menyeru manusia supaya beriman dan bertaqwa.
Ø  Agama Islam menekankan  pentingnya ilmu pengetahuan dan menyeru manusia agar berpikir tentang kerajaan Allah.
Ø  Agama Islam menekankan amal shaleh dan menetapkan bahwa iman selalu diwujudkan dengan amal shaleh tersebut.
Ø  Agama Islam menekankan pentingnya akhlak.

DAFTAR PUSTAKA
Ø  Ahmad Sanusi, Pendidikan Alternatif: Menyentuh Aras Dasar Persoalan Pendidikan dan Kemasyarakatan, Bandung, Program Pascasarjana IKIP, 1998.
Ø  Azyumardi Azra, Esai-Esai Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam, Jakarta; Logos Wacana Ilmu, 1999.
Ø  Abiding ibn Rusn, Pemikiran Al Gazali Tentang Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.
Ø  Amrullah Ahmad, Kerangka Dasar Masalah Paradigma Pendidikan Islam, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1998.

Ø  Abu Ahmadi, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Bandung: PN. Armico, 1985.

0 Komentar:

Post a Comment

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online